Respon Ketegangan Ukraina-Rusia, 1700 Prajurit Penerjun Payung AD Amerika Dikirim ke Polandia

Respon Ketegangan Ukraina-Rusia, 1700 Prajurit Penerjun Payung AD Amerika Dikirim ke Polandia

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
AP PHOTO/CHRIS SEWARD
Para prajurit Angkatan Darat AS dari Divisi Lintas Udara ke-18 bersiap untuk menaiki pesawat C-17 saat mereka dikerahkan ke Eropa dari Fort Bragg, North Carolina, pada Kamis (3/2/2022). Presiden Joe Biden memerintahkan 2.000 tentara AS ke Polandia dan Jerman di tengah situasi yang memanas di perbatasan Rusia-Ukraina. 

TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON DC – Ketegangan antara Ukraina dengan Rusia terus melebar.

Amerika Serikat kini mulai mengirimkan pasukannya ke Polandia.

Total ada 1700 prajurit dari Divisi Lintas Udara ke-82 yang dikirimkan ke Polandia pada Kamis (3/2/2022).

Prajurit yang dikirimkan ke Polandia ini merupakan pasukan penerjun payung Angkatan Darat AS.

Melansir Reuters, para prajurit tersebut diberangkatkan dari pangkalan Fort Bragg di North Carolina.

Sekitar 1.700 tentara, terutama dari Divisi Lintas Udara ke-82, dikerahkan ke Polandia.

Sedangkan 300 personel akan ditugaskan di Jerman.

Juru bicara Angkatan Darat AS Matthew Visser mengatakan, pangkalan tersebut adalah fasilitas yang biasanya digunakan untuk pasukan terjun payung sebelum terjun melakukan operasi.

“Saat ini sedang digunakan untuk pra-mobilisasi tentara dari Korps Lintas Udara ke-18 dan Divisi Lintas Udara ke-82 yang memenuhi perintah mereka untuk dikerahkan ke Eropa,” tutur Visser dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.

Baca juga: KRISIS Ukraina-Rusia: Presiden Vladimir Putin Lempar Tuduhan ke Amerika Serikat

Baca juga: Respon Inggris Soal Ketegangan Ukraina dan Rusia, Siap Kerahkan Pasukan NATO ke Perbatasan Eropa

“Untuk mendukung meyakinkan sekutu NATO kami dan mitra kami dalam mencegah Rusia,” tambah Visser.

Sebelumnya, Pentagon pada Rabu (2/2/2022) mengumumkan akan mengirim hampir 3.000 tentara tambahan ke Polandia dan Rumania.

Pengerahan pasukan AS tersebut bertujuan untuk melindungi Eropa Timur dari potensi limpahan krisis atas pengerahan pasukan Rusia di dekat Ukraina.

Rusia dilaporkan mengerahkan puluhan ribu pasukannya di dekat perbatasan Ukraina.

Barat khawatir Moskwa bisa menyerang Ukraina kapan saja.

Di sisi lain, Rusia selalu membantah tudingan bahwa pihaknya berencana menyerang Ukraina.

Pada Kamis, Moskwa balik menuduh Washington mengabaikan seruannya untuk meredakan kebuntuan. (*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved