Deteksi Antraks di Yogyakarta Digencarkan, Pakar Mikrobiologi UGM Beberkan Cara Pencegahannya
Adapun penyebab penyakit antraks yakni keberadaan bakteri Bacillus anthrasis yang menyerang hewan-hewan ruminansia.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Daerah (Pemda) DI Yogyakarta mulai gencar mendeteksi keberadaan penyakit antraks di daging-daging sapi yang beredar di pasaran.
Pakar Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Drh Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni MSi mengatakan, penyakit antraks tersebut tidak perlu dihebohkan.
Akan tetapi, masyarakat tetap harus waspada dan jangan lengah dengan penyebaran antraks.
Menurutnya, antraks bukanlah penyakit baru karena sudah terdeteksi sejak abad 18.
Adapun penyebab penyakit antraks yakni keberadaan bakteri Bacillus anthrasis yang menyerang hewan-hewan ruminansia.
“Utamanya memang hewan ruminansia, seperti sapi, kambing dan domba. Mereka sangat peka dengan penyakit antraks,” ucapnya kepada Tribun Jogja, Jumat (4/2/2022).
Dia menjelaskan, gejala dari hewan yang terkena antraks adalah mereka tiba-tiba mati.