Berita Bencana Alam

BERITA BENCANA ALAM : Dampak Hujan Deras dan Angin Kencang di 3 Wilayah, Ini Data Rinci BPBD DIY

Berdasar data BPBD DIY, tiga wilayah yakni Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul terdampak bencana hujan deras dan angin kencang tadi siang

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ Miftahul Huda
Videotron di Lippo Plaza roboh, warga berusaha melakukan evakuasi, Kamis (3/2/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bencana hidrometeorologi berupa hujan deras yang disertai angin kencang melana wilayah Daerah Istimemewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis (3/2/2022).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun merilis laporan terkait dampak dari situasi bencana hidrometeorologi yang terjadi di wilayah DIY.

Berdasar data BPBD DIY, tiga wilayah yakni Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul terdampak bencana hujan deras dan angin kencang tadi siang.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, peringatan dini cuaca ekstrem di DIY telah disampaikan BMKG sebanyak empat kali, yakni pada pukul 11.50 WIB, 12.54 WIB, 14.00 WIB dan 14.50 WIB. 

"Akibatnya terjadi  hujan deras disertai angin kencang melanda di wilayah DIY menimbulkan dampak kejadian di beberapa titik," kata Biwara melalui keterangan resmi, Kamis petang.

Baca juga: Kronologi 24 Truk Terjebak Banjir Lahar Hujan di Kali Boyong Sleman, Satu Truk Alami Patah As Roda

Baca juga: Waspada, Hujan Lebat dan Angin Kencang Diprediksi Masih Terjadi di DIY Sepekan ke Depan

Beberapa titik yang mengalami dampak hujan deras dan angin kencang Kamis siang tadi antara lain :

Kabupaten Sleman

Melanda di 3 Kapanewon, yaitu:  Depok, Ngaglik dan Gamping

Dampak kejadian : Pohon tumbang (17 titik), Rumah Rusak (2 unit), akses jalan (3 titik), Papan reklame (4 titik), Jaringan listrik (5 titik), banjir Sungai (1 titik), Limpasan air (1 titik), tempat usaha (2 titik), kendaraan (13 unit) dan korban Jiwa (nihil)

Kota Yogyakarta

Melanda di 2 Kemantren, yaitu: Gondokusuman dan Umbulharjo

Dampak kejadian : pohon tumbang (12 titik), kendaraan (2 unit), Fasum (1 titik), papan reklame (1 titik), bangunan pagar (2 titik), jaringan listrik & telepon ( 4 titik), akses jalan (2 titik) dan korban Jiwa (nihil)

Kabupaten Bantul

Melanda di Kapanewon Banguntapan

Dampak: Pohon Tumbang (1 pohon), Kendaraan (1 unit), dan korban Jiwa (nihil).

Pascahujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Yogyakarta Kamis, (3/2/2022) sore, PLN berangsur pulihkan aliran listrik yang terdampak
Pascahujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Yogyakarta Kamis, (3/2/2022) sore, PLN berangsur pulihkan aliran listrik yang terdampak (ist)


"Semua sudah tertangani. Pembersihan lingkungan terdampak, Perbaikan, pemotongan pohon tumbang, perbaikan jaringan listrik dan komunikasi sudah dilakukan," terang Biwara.

Biwara menjelaskan, selain BPBD masing-masing kabupaten/kota, instansi yang terlibat penanganan dampak hujan deras tersebut yakni Dinas Sosial, TN, Pemdes, Pol PP, Muspika, TRC Kecamatan, Pendamping PB, KTB Ngampilan,PAM Budaya, CODE-X, SAR Rajawali, Karbolo, PMI, DRU SAR DIY, Pareanom, Komunitas relawan dan warga masyarakat.

"Peringatan dini menjadikan perhatian peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," imbau Biwara.

Selain itu, dirinya merekomendasikan pemangkasan pohon lapuk dan cabang berlebih yang menjadikan ancaman jika terjadi angin kencang.

Hal kedua, Biwara menyarankan jika terjadi hujan deras disertai angin kencang untuk menghindari pohon besar, baliho dan berlindung ditempat yang aman.

Analisis BMKG

Kepala Stasiun Meteorologi (Stamet) Yogyakarta International Airport (YIA) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofika (BMKG) Yogyakarta, Warjono, menjelaskan analisis sementara BMKG penyebab hujan deras disertai angin Kamis siang terpantau adanya pusat tekanan rendah di sebelah Barat Australia meningkatkan aliran udara dari Asia melewati wilayah Jawa termasuk DIY.

Kedua, kelembapan relatif yang tinggi pada lapisan 850 - 500 mb, berkisar antara 80 - 90 % mendukung terbentuknya awan cumulonimbus di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kemudian, analisa citra satelit himawari dan Radar Cuaca menunjukan adanya pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus) mulai pukul 11.50 WIB- 15.00 WIB dengan suhu puncak awan hingga ( -70 ) °C di wilayah Yogyakarta pada tanggal 03 Februari 2022.

"Hasil analisa ini telah dikoordinasikan dengan TRC Pusdalops BPBD DY. Pihak terkait sudah menangani itu semua," pungkasnya. 

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved