Penularan Covid-19 di Satu Sekolah Swasta di Sleman Kian Meluas, 40 Orang Terkonfirmasi Positif
Hasil pelacakan (tracing) terbaru ditemukan ada sebanyak 40 orang dinyatakan konfirmasi positif Covid-19.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penularan Covid-19 di satu sekolah swasta di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman kian meluas.
Hasil pelacakan (tracing) terbaru ditemukan ada sebanyak 40 orang dinyatakan konfirmasi positif Covid-19.
"Posisi terakhir, siswa SMP ada 28 anak. Ustaz (pengajar) 5 orang dan SMA 7 anak. Yang SMA ini masih tracing," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, saat dihubungi pada Senin (31/1/2022).
Diketahui, satu sekolah swasta di Mlati yang terjadi penularan Covid-19 ini adalah "Boarding School" atau sekolah berasrama.
Menurut Ery, kasus ini bermula dari satu siswa yang berasal dari luar daerah tidak enak badan.
Setelah diperiksa ternyata positif Covid-19. Hasil Tracing ditemukan ada puluhan orang terkonfirmasi positif Covid-19
Baik siswa dan guru yang dinyatakan positif Covid-19 dengan kondisi rata-rata tanpa gejala.
Kalaupun ada yang gejala, hanya gejala ringan.
Mereka saat ini sedang menjalani isolasi di lantai satu asrama sekolah tersebut, terpisah dengan siswa lainnya.
Ery mengatakan, dinas pendidikan bersama Dinas Kesehatan maupun BPBD Sleman sedang terus berkomunikasi dengan pihak sekolah agar siswa yang konfirmasi positif Covid-19 dan sedang isolasi di asrama bisa dipindahkan ke Isoter di Asrama Haji.
"Untuk mengamankan segala sesuatunya. Kami minta Isoman (pasien positif) dipindahkan ke Isoter. Ini supaya semuanya aman," kata Ery.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, saat dihubungi mengatakan, sejauh ini laporan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah hanya ditemukan di sekolah swasta di Kapanewon Mlati tersebut.
Hasil tracing ditemukan ada puluhan orang yang konfirmasi positif Covid-19. Mereka adalah siswa SMP, SMA dan Ustaz pengajar.
"Sekarang mereka (yang positif) isolasi di sekolah. Hari ini masih dinego. Kalau bisa, dipindahkan isolasi ke Isoter agar lebih aman," kata Kustini.
Ia kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada dan selalu menerapkan Protokol Kesehatan ketat saat beraktivitas (*)