Berita Kabupaten Magelang Hari Ini
BPBD Kabupaten Magelang Budidayakan Rumput Vetiver untuk Mitigasi Bencana Longsor
Dalam memitigasi bencana longsor di wilayahnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang membudidayakan Rumput Vetiver .
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dalam memitigasi bencana longsor di wilayahnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang membudidayakan Rumput Vetiver .
Teguh Hardiyono selaku Kepala Seksi Rehabilitasi BPBD Kabupaten Magelang mengatakan, sebanyak 800 bibit Rumput Vetiver dibudidayakan untuk mengatasi erosi tanah.
"Membutuhkan waktu sekitar 9 bulan untuk memanen Rumput Vetiver, seminggu lalu sudah dipanen. Adapun lokasi pembudidayaan dilakukan di wisata Alam Gunung Gupak yang terletak di Desa Wulunggunung Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang ," ujarnya pada Minggu (30/01/2022).
Baca juga: Dosen LPP Yogyakarta Ungkap Potensi Kakao di Kabupaten Kulon Progo
Ia menambahkan, rumput vetiver berperan ampuh untuk mengikat tanah dan meminimalisir terjadinya longsor.
Sehingga, mitigasi menggunakan Rumput Vetiver menjadi rencana utama dalam penanggulangan bencana longsor ke depan.
"Budidaya tanaman jenis Rumput Vetiver ini memang menjadi konsen BPBD Kabupaten Magelang, mengingat masih banyak lokasi-lokasi yang perlu di lakukan treatment menggunakan tanaman jenis ini," terangnya.
Ia melanjutkan, Rumput Vetiver yang sudah siap panen akan dipindahkan dan ditanam di daerah-daerah rawan longsor .
Seperti, di Dusun Gumuk, Kabupaten Magelang di mana Rumput Vetiver ditanami di sebuah tebing sepanjang kurang lebih 12 meter dengan ketinggian sekitar 10 meter.
Baca juga: Antisipasi Omicron, Pemda DIY Andalkan Suntikan Vaksin Booster Covid-19
"Harapannya, tanaman Rumput Vetiver ini akan membuat tebing semakin stabil dan tidak mudah longsor ," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, Mhd Muzamil mengatakan, sepanjang Januaro 2021 kejadian tanah longsor di wilayah Kabupaten Magelang mencapai 15 kasus.
"Rata-rata kejadian longsor diakibatkan ketidakmampuan tanah untuk mengikat air hujan yang turun. Akibatnya, terjadi kejenuhan dan pergerakan tanah menuruni atau keluar dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusunnya," urainya. (ndg)