Berita Pendidikan Hari Ini

PTM 100 Persen, Orang Tua Siswa di Kota Yogyakarta: Sudah Vaksin, Semoga Aman

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kota Yogyakarta sejak Senin (24/1/2022), mendapat respon positif dari orang tua siswa. Meski

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
ilustrasi berita pendidikan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kota Yogyakarta sejak Senin (24/1/2022), mendapat respon positif dari orang tua siswa.

Meski varian Covid-19 terbaru, Omicron, mulai tebar ancaman, mereka yakin vaksinasi bisa menjadi benteng ampuh.

Satu di antara orang tua siswa, Mahadevi menyampaikan, dirinya tidak merasa was-was meski putranya yang saat ini duduk di kelas II SD, sudah menjalani PTM secara normal.

Baca juga: Tuntut Kejelasan Nasib, Ratusan Buruh Pabrik Briket Gelar Aksi di Gedung DPRD Kulon Progo

Ia menyebut, vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun yang telah digencarkan, mampu membangun optimisme.

"Kekhawatiran hampir nggak ada, karena anak kan sudah vaksin. Kemudian, keluarganya di rumah juga sudah semua. InsyaAllah aman," katanya, Kamis (27/1/2022).

Terlebih, Mahadevi melihat semangat belajar anak yang kembali bangkit semenjak PTM diberlakukan.

Hal itu jelas berbanding terbalik dengan pembelajaran daring selama lebih dari dua tahun yang dinilai tak terserap.

Alhasil, ia merasa 'eman-eman' kalau PTM dihentikan.

"Anaknya semangat banget sekarang. Bahkan, dia sampai inisiatif rutin minum vitamin, biar nggak sakit, ya, karena nggak mau ketinggalan sekolah," cetusnya.

Selain itu, ia merasa anak-anak lebih aman beraktivitas di sekolah, lantaran penerapan protokol kesehatan selalu terpantau.

Baca juga: Kasus Covid-19 Mulai Meningkat, Pemkot Yogyakarta Tegaskan Kesiapan Fasilitas Kesehatan 

Sementara saat kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, dirinya mengaku kesulitan mengontrol kegiatan anak selama di rumah.

"Anak semenjak sekolah malah aktivitasnya di luar jadi berkurang. Sekarang begitu pulang sekolah dia ngerjain tugas. Kalau nggak sekolah, ya, sama seperti anak-anak lainnya, lebih banyak main pasti," ucapnya.

"Jadi, saya pribadi nggak masalah PTM bergulir. Tapi, harapannya, dari Dinas Kesehatan tetap melaksanakan tracing acak di sekolah, agar terdeteksi, kalau ada siswa sakit," imbuh warga Mergangsan itu. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved