Saat Polisi Grebek Kantor Pinjol Ilegal di Jakarta Utara, Para Pegawai Tengah Tagih Utang Nasabahnya
Para pegawai terlihat sedang membuka aplikasi pesan WhatsApp untuk menagih utang kepada para nasabah.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Kantor jasa pinjaman online yang mengoperasikan 14 aplikasi pinjaman online di sebuah ruko di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Penjaringan, Jakarta Utara digrebek polisi pada Rabu (26/1/2022) malam.
Sebanyak 99 orang yang terdiri dari pegawai dan manajer kantor pinjol tersebut diamankan polisi.
Penggrebekan ini dilakukan oleh jajaran penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mulai pukul 19.05 WIB.
Kantor jasa pinjol tersebut ilegal lantaran tidak memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Saat beroperasi, mereka memiliki 14 aplikasi, antara lain Dana Aman, Uang Rodi, Pinjaman Terjamin, Go Kredit, Dana Induk, Dana Online.
Penggrebekan oleh aparat kepolisian ini disiarkan secara langsung.
Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya yang datang ke ruko langsung masuk ke lantai dua dan tiga bangunan tersebut.
Petugas kemudian langsung meminta kepada seluruh pegawai untuk menghentikan kegiatannya.
Kemudian, polisi memeriksa seluruh komputer yang digunakan.
Para pegawai terlihat sedang membuka aplikasi pesan WhatsApp untuk menagih utang kepada para nasabah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, penggerebekan dilakukan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mulai pukul 19.05 WIB.
"Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah mengamankan kegiatan pinjaman online atau pinjol ilegal yang berada di PIK 2," ujar Zulpan kepada wartawan, Rabu seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com.
Dalam penggerebekan tersebut, kata Zulpan, penyidik mengamankan satu orang manajer yang diketahui sebagai penanggung jawab kantor tersebut.
Selain itu, kepolisian juga mengamankan 98 karyawan yang bekerja di kantor penyedia jasa pinjol ilegal tersebut.
"Hari ini kami mengamankan seorang manajer yang bertanggung jawab di sini dan juga 98 karyawan," kata Zulpan.