Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 25 Januari 2022: Landai, Tanpa Guguran Lava Pijar Maupun Awan Panas
Aktivitas Gunung Merapi pagi ini landai, tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas, Selasa (25/1/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi pagi ini landai, tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas, Selasa (25/1/2022).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di DI Yogyakarta Hari Ini, Selasa 25 Januari 2022
“Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 18-23 °C, kelembaban udara 86-90 %, dan tekanan udara 870-956 mmHg,” ungkapnya.
Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Gempa guguran terjadi sebanyak 10 kali, amplitudo 3-5 mm berdurasi 57-136 detik.
Hembusan terjadi satu kali dengan amplitudo 5 mm berdurasi 17 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” tuturnya.
Dia mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Baca juga: Sinergi Dengan Pemda DIY, Bank BPD DIY Gelar Pelatihan Pengelolaan Keuangan Daerah
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (ard)