Suparlan 'Hidup Kembali' Setelah Didatangi Petugas Disdukcapil

Suparlan (61), seorang pensiunan guru di Magetan kaget karena menerima akta kematian. Padahal ia sendiri dalam kondisi segar bugar.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
KOMPAS.COM/SUKOCO
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magetan mengunjungi kediaman Suparlan yang sebelumnya menerima akte kematian padahal masih bugar. Kedatanag Hermawanuntuk memastikan data kependudukan telah diperbaharui dan dibisa digunakan untuk kepentingan dokuemn kependudukan 

TRIBUNJOGJA.COM - Suparlan (61), seorang pensiunan guru di Magetan kaget karena menerima akta kematian. Padahal ia sendiri dalam kondisi segar bugar.

Dalam akta itu disebutkan bahwa Suparlan meninggal pada 9 Desember 2020.

Sebelumnya Suparlan memang pernah dinyatakan terpapar Covid-19 dan menjalani perawatan di ruang isolasi penanganan Covid-19 RSUD Sayidiman. Namun dia telah sembuh dan diizinkan pulang pada Februari 2021.

Kekeliruan ini pun direspon oleh Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dengan mendatangi rumah Suparlan di Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, Jumat (21/01/2022).

Kedatangan mereka untuk mengaktifkan kembali data kependudukan Suparlan.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magetan, Hermawan mengatakan, selain untuk memastikan data kependudukan Suparlan telah diaktifkan lagi, kedatangannya ke kediaman Suparlan untuk meminta maaf terkait keluarnya akta kematian itu.

“Kami klarifikasi, langkah yang kami lakukan merupakan niat baik untuk membantu,” ujarnya, Jumat.

Hermawan juga memastikan, data kependudukan yang dimiliki Suparlan telah diperbarui dan bisa digunakan untuk kepentingan terkait data kependudukan.

Suparlan juga telah menerima KTP dan kartu keluarga yang telah diperbarui.

“Saya jamin setelah diaktifkan lagi datanya bisa digunakan seperti sedia kala tidak ada permasalahan layanan publik apapun,” imbuhnya.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magetan saat ini juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait validasi data terhadap data yang terjadi kesalahan input data.

"Kami sudah kembalikan datanya untuk divalidasi Dinkes,” ucapnya. (*/kompas)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved