2 Tahun Lebih Mahasiswa di DIY Ikuti Kuliah Daring, LLDIKTI Khawatirkan Fenomena Learning Loss

Upaya menyelenggarakan perkuliahan tatap muka secara penuh tersebut demi menekan risiko learning loss

ugm.ac.id
Ilustrasi : 101 PT swasta dan 5 PT negeri di DIY, lebih dari 60 persen di antaranya sudah menggelar PTM meski masih secara hybrid. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sudah dua tahun lebih mahasiswa yang mengemban ilmu di DIY mengikuti kuliah secara daring akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung berkahir.

Pemerintah pun mendorong institusi perguruan tinggi di wilayah PPKM level 1 sampai dengan 3 untuk memulai perkuliahan tatap muka (PTM) sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran Kemendikbudristek.

Upaya menyelenggarakan perkuliahan tatap muka secara penuh tersebut, demi menekan risiko learning loss atau menurunnya kemampuan belajar mahasiswa serta untuk menjaga kualitas pembelajaran mahasiswa.

"Oleh karena itu Mendikbud Ristek mewajibkan PTM harus dibuka agar tidak terjadi learning loss di Yogya. Kan PTM di tingkat bawah (SD-SMA) juga sudah 100 persen," terang Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 5 Yogyakarta, Aris Junaidi, Senin (17/1/2022).

Disinggung dampak  perkuliahan luring terhadap kualitas  mahasiswa di DIY, Aris menyatakan bahwa metode perkuliahan daring tak berpengaruh signifikan terhadap hasil pembelajaran atau learning outcome mahasiswa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa tak mengalami learning loss.

Hasil itu didapat dari upaya monitoring dan evaluasi yang digelar setiap enam bulan sekali.

"Selama ini memang tidak ada perbedaan signifikan antara hasil pembelajaran atau learning outcome yang dihasilkan dari pembeljaran luring dan daring," terangnya.

Untuk mengantisipasi learning loss, sejumlah lembaga yang berada di bawah naungan Kemenristek Dikti juga aktif mengembangkan model maupun modul perkuliahan agar pelaksanaan kuliah daring dapat berjalan lebih optimal.

Dosen juga telah diberi pembekalan untuk menyiapkan modul perkulihan online.

"Karena mengacunya pada learning outcome kita mendorong diadakannya pelatihan untuk semua dosen terkait bagaimana menyiapkan modul pembelajaran, melakukan kuliah yang baik. Kita beri pelatihan terus dari pusat," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved