Kolaborasi The Sailors dan LOR Rilis Single Senandung Utara, Luapan Keresahan Klitih di Yogyakarta
Fenomena klitih bak menjelma menjadi teror tak berkesudahan. Di kota pelajar, Yogyakarta, korban berjatuhan tak pandang bulu.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM - Fenomena klitih bak menjelma menjadi teror tak berkesudahan. Di kota pelajar, Yogyakarta, korban berjatuhan tak pandang bulu.
Seperti diketahui, warga Yogyakarta mengenal aksi klitih sebagai kekerasan jalanan yang menyasar pengendara motor di malam hari. Pelaku membuntuti calon ‘mangsa’, lalu menggeber motor mendekatinya, dan menggertak korban dengan pukulan atau sabetan senjata tajam. Ya, tak ada motif jelas di balik aksi teror itu.
Luapan keresahan terhadap tak putusnya mata rantai aksi klitih melatarbelakangi terciptanya single "Senandung Utara", kolaborasi The Sailors dengan LOR.
Baca juga: Musik Zone: Izal Fanani Aransemen Ulang Lagu Piyu Padi Reborn Firasatku
Lantas, ada apa di Utara? single tersebut merupakan keluh kesah personel The Sailors, Pradana Samara, warga tepi utara Kabupaten Sleman. Cebongan yang merupakan salah satu kecamatan di wilayah Sleman menjadi tempat bernaung The Sailors.
Pradana Samara mengaku resah pada kasus klitih yang banyak terjadi di tepi utara DIY, khususnya wilayah Kabupaten Sleman. Beberapa penggal lirik merepresentasikan keberaniannya dalam menghadapi klitih. Dengan keberanian dan keyakinan, ia mengaku tidak takut dengan klitih, meski sebenarnya Dana sendiri juga belum pernah menghadapi klitih.
"Lagu ini adalah penggambaran klitih, misal dalam lirik 'Namun ku takkan gentar menghadang, bila ku sampai di ujung kota. Mari anak klitih ku hadang kau di ujung kota'," ujar Dana.
Lain cerita dengan Ghiffari, personil LOR yang rajin dolan ngidul ini punya keresahan yang mungkin banyak dirasakan oleh para remaja di Yogyakarta. Sebagai anak kos, Ghiffari seringkali ingin pindah kos agar lebih dekat dengan pusat kota.
Adapun single "Senandung Utara" ini tercipta di tengah kesibukan kedua band, The Sailors dan LOR. Senandung Utara digarap dengan cepat, padat, dan jelas sebab kedua band ini lagi sibuk dan 'punya gawe' yakni The Sailors dengan EP nya dan LOR dengan albumnya.
Sebelumnya lagu ini merupakan stok lama yg dimiliki oleh LOR dan hanya pernah dibawakan satu kali untuk seru seruan, gak pernah terpikirkan bakal digarap lebih lanjut sebelumnya, karena moodnya beda dengan lagu lagu LOR lainnya.
"Kolaborasi kami ini jadi dilaksanakan dengan stok lagu yang pernah dibuat, tepatnya dipakai buat intro pas lor manggung pertama kali dan hanya sekali doang. juga lagu ini beda moodnya sama lagu lor yang lain," ujar Ghiffari
Pradana Samara menambahkan, dirinya sempat berpikir untuk membuat single sendirian, namun pada akhirnya ia mengajak LOR untuk realisasi singlenya.
"Aku sempet kepikiran bikin single, tapi males bikin sendiri jadi aku ngajak LOR buat bikin single ini," ujar Dana.
Dalam proses penggarapannya, Dana mengarahkan guide gitar agar sesuai dengan mood-nya. Uniknya, lirik lagu dari single "Senandung Utara" ini sebenarnya belum selesai, namun tetap direalisasikan sebagai single kolaborasi.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 15 Januari 2021: Tambah 3 Kasus Baru, 4 Orang Dilaporkan Sembuh
"Awalnya aku buat guide dengan arahanku yang lebih mengarah moodnya seperti soundtrack film The Good and The Bad and The Ugly yang diarahkan oleh Ennio Morricone untuk pembuatan soundtracknya. tapi karena waktu yang sangat singkat penulisan lirik pun tidak selesai," jelas Dana.
Single kolaborasi The Sailors dan LOR yang telah dirilis Desember 2021 lalu ini sudah tersedia di berbagai digital streaming platform. (TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)
--