Muncul Klaster Keluarga di Kulon Progo, Sampel Pasien Diperiksa untuk Deteksi Omicron

Penularan dalam klaster tersebut disebabkan karena adanya pelaku perjalanan dari luar daerah yang menulari anggota keluarganya di Kulon Progo

Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie, menyebut bahwa penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DI Yogyakarta mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir.

Salah satu penyebabnya adalah kemunculan klaster keluarga di Kulon Progo.

"Kita masih melihat dan mengikuti bertambahnya kasus baru. Dua hari ini bertambahnya menjadi 9-10 kasus. Itu terjadi memang ada klaster di Kulon Progo," terang Pembajun, Senin (10/1/2022).

Dia mengatakan, penularan dalam klaster tersebut disebabkan karena adanya pelaku perjalanan dari luar daerah yang menulari anggota keluarganya di Kulon Progo.

Kasus tersebut terindikasi disebabkan oleh Varian Omicron mengingat karakteristiknya yang cepat menular.

"Dari hasil itu kita tracing kontak eratnya ternyata banyak. Kita berdoa mudah-mudahan itu bukan Omicron," bebernya.

Sebagian sampel Covid-19 pasien pun sudah diambil untuk dikirimkan ke laboratorium UGM dalam rangka mendeteksi varian Omicron dengan metode pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).

Uji laboratorium tersebut dikatakan membutuhkan waktu hingga dua pekan.

"Sampelnya baru 8 dari 18 yang kita kirim. Terutama yang CT di bawah 30 kan kita kirim, itu ada 2," pungkasnya.

Menurutnya, seluruh kabupaten/kota di DIY telah mengirimkan sampel Covid-19 untuk diperiksa dengan metode WGS.

Kendati demikian, Pembajun belum bisa menyebut berapa totalnya.

"Kalau mengirim memang di semua kabupaten/kota bila ada yang positif dan CT di bawah 30," terangnya.

Terkait mitigasi lonjakan kasus terkonfirmasi, Pembajun telah memastikan kesiapan RS untuk menampung pasien.

Nantinya, RS diminta untuk menyiapkan sekitar 30 hingga 40 persen dari total kapasitas tempat tidur untuk melayani pasien Covid-19.

Upaya penelusuran kontak erat pun akan digencarkan untuk memutus rantai penularan.

"Tracing tetap harus dilakukan. Kami berharap tidak ada penolakan tracing kontak erat. Dulu kan sempat ada penolakan tak mau di-tracing," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved