Berita Pendidikan Hari Ini

Jika Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Sleman Terapkan PTM 100 Persen Minggu Depan 

Pembelajaran tatap muka ( PTM ) di awal Januari ini, masih diberlakukan terbatas di Kabupaten Sleman .

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pembelajaran tatap muka ( PTM ) di awal Januari ini, masih diberlakukan terbatas di Kabupaten Sleman .

Namun jika evaluasi selama seminggu ke depan berjalan lancar, dan tidak ada lonjakan kasus Covid-19 maka pembelajaran tatap muka akan ditingkatkan dengan kapasitas seratus persen. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana mengungkapkan penerapan PTM seratus persen membutuhkan kehati-hatian.

Pihaknya mengaku perlu melakukan evaluasi selama dua pekan pertama di bulan Januari.

Sebab, waktu 14 hari ini dibutuhkan untuk melihat masa inkubasi dan laju perkembangan kasus Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Baca juga: Sebagian Besar SMA/SMK di DI Yogyakarta Mulai Gelar PTM Penuh Hari Ini

Evaluasi minggu lalu menurutnya berjalan lancar. 

"Seandainya satu minggu ke depan aman, dan tidak ada kasus di sekolah. Tidak ada tambahan kasus secara umum, maka kita akan buka PTM 100 persen sesuai dengan amanat SKB 4 Menteri," kata Ery, ditemui Tribunjogja.com di ruang kerjanya, Senin (10/1/2022). 

Menurutnya, untuk memastikan keamanan siswa belajar di sekolah, pihaknya secara intensif memantau pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah setiap hari.

Hasil pantauan tersebut kemudian dicermati dan dievaluasi bersama-sama.

Hingga saat ini siswa belajar di sekolah dinilai sudah berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) pembelajaran tatap muka yang ditentukan. 

"Alhamdulillah saat ini semua lancar, tidak ada kasus di sekolah," paparnya. 

Sepekan ini, Ery mengaku akan kembali menggelar swab sampling di beberapa sekolah-sekolah.

Hal ini guna memastikan bahwa pembelajaran tatap muka di Sleman berjalan aman.

Di samping itu, Dinas Pendidikan bersama Dinas Kesehatan juga mengebut pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun sehingga dapat menguatkan untuk mulai menggelar PTM seratus persen. 

Baca juga: Baru 70 Persen, SMPN 8 Yogyakarta Belum Gelar PTM Secara Penuh

Ia meminta dukungan dari tim gugus tugas Covid-19 maupun organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, apabila pembelajaran tatap muka seratus persen sudah diberlakukan.

Nantinya tim gugus tugas Covid-19 bisa bersama-sama saling mengawasi dan mengingatkan apabila terjadi kerumunan di luar sekolah.

Ery mengungkapkan, jika PTM seratus persen diterapkan, siswa bisa belajar di sekolah selama 6 jam perhari.

Hampir mirip seperti pembelajaran normal sebelum masa pandemi, namun masih ada pengendalian - pengendalian.

Antara lain, ketika jam istirahat siswa tidak boleh berkerumun, kantin juga belum dibuka. 

"Anak diminta membawa bekal sendiri. Lalu, pembelajaran olahraga prakteknya sudah diizinkan tapi sebatas di lingkungan sekolah. Belum diperbolehkan luar sekolah," jelasnya.  

Kepala SMPN 2 Depok, Supriyana mengatakan, minggu pertama awal Januari ini, pihaknya masih menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas dengan kapasitas 50 persen.

Kendati demikian, pihaknya mengaku siap jika minggu depan sudah ada surat Kepala Dinas Pendidikan yang mengharuskan menggelar pembelajaran tatap muka seratus persen. 

Baca juga: DI Yogyakarta Mulai PTM 100 Persen, Sekolah Kesulitan Terapkan Pengaturan Jarak di Kelas

" PTM 100 persen kami menunggu surat dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman . Kesiapan, InsyaAllah kami siap," kata dia. 

Nantinya, kata Supriyana, jika diterapkan PTM seratus persen maka siswa masuk ke sekolah dan jam pelajaran dilaksanakan selama 6 jam dengan satu kali istirahat berdurasi 20 menit.

Soal pengaturan jarak, Ia mengaku belum bisa menerapkan jarak satu meter antar siswa.

Sebab satu rombongan belajar (rombel) satu kelas sebanyak 32 siswa.

Jika satu siswa berjarak satu meter menurutnya sulit diterapkan. 

"Kalau aturannya masih berjarak 1 meter antar siswa, itu tidak mungkin di sekolah karena isinya 32 siswa, maka tidak mungkin. Yang pasti, kita siap melaksanakan (PTM seratus persen) yaitu dengan cara prokes yang ketat," kata dia.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved