Fenomena Aphelion yang Membuat Suhu di Pagi Hari Terasa Lebih Dingin, Berikut Penjelasannya

Jarak terbesar antara Bumi dan Matahari adalah 152,6 juta kilometer dan disebut dengan aphelion.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
Twitter.com/MMZamanain
Suhu Dingin Memunculkan Fenomena Embun Es di Sejumlah Wilayah Pulau Jawa 

TRIBUNJOGJA.COM - Baru-baru ini, beredar isu yang menyebut cuaca akan terasa dingin di awal tahun hingga Agustus 2022.

Hal ini disebut terjadi akibat fenomena Aphelion.

Fenomena ini terjadi karena Bumi berada sangat jauh dari Matahari.

Namun, ini adalah informasi palsu.

Fenomena Aphelion, menurut BMKG, belum terjadi.

Cuaca dingin disebabkan oleh periode musim hujan, bukan karena Bumi berada di titik terjauh dengan Matahari.

Meski begitu, istilah aphelion pun sudah banyak diperbincangkan.

Lalu apa sebenarnya arti dari fenomena Aphelion ini?

Dilansir NASA Science, jarak terdekat Bumi dan Matahari adalah 147,5 juta kilometer. Ini disebut dengan perihelion.

Lantas, jarak terbesar antara Bumi dan Matahari adalah 152,6 juta kilometer dan disebut dengan aphelion.

Fenomena Aphelion bisa disebut titik di mana Bumi berada paling jauh dengan Matahari.

Fenomena ini terjadi satu kali setiap orbit bumi mengelilingi matahari dalam satu revolusi.

Ini berati fenomena Aphelion terjadi setiap tahun sekali.

Dilansir Space, pada tahun 2021, fenomena Aphelion terjadi di Bumi pada 5 Juli 2021 pada pukul 18.27 EDT.

Fenomena Aphelion bukanlah fenomena penampakan benda langit yang bisa dilihat, sehingga tidak ada perubahan yang terlihat di langit.

Bumi hanya akan berada di posisi orbit paling jauhnya dari Matahari.

Namun hal tersebut tidak menjadikan suhu di Bumi otomatis menjadi lebih dingin.

Saat musim kemarau, awan di langit lebih sedikit.

Hal tersebut membuat Bumi tidak memantulkan panas yang diserap pada siang dan malam hari saat pagi.

Inilah yang membuat udara pagi akan terasa lebih dingin dari biasanya.

Saat fenomena Aphelion terjadi, bumi juga bergerak dengan kecepatan yang lebih lambat.

Hal tersebut membuat musim panas di benua utara dua hingga tiga hari lebih lama dibanding musim panas di daerah selatan.

Tapi, yang harus digarisbawahi, cuaca dingin akhir-akhir ini bukan disebabkan oleh fenomena aphelion. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Fenomena Aphelion, Membuat Pagi Terasa Lebih Dingin?"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved