Erupsi Gunung Merapi

Enam Jam Terakhir, Gunung Merapi Luncurkan 15 Kali Guguran Lava Pijar Sejauh 1,8 Km ke Barat Daya

Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 15 kali dengan jarak luncur maksimum 1800 meter ke arah barat daya pada Selasa dini hari

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
Tangkapan Layar
Visual Gunung Merapi 2 Januari 2022 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 15 kali dengan jarak luncur maksimum 1800 meter ke arah barat daya pada Selasa (4/1/2022) periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh pihaknya, pada periode pengamatan pukul 00.00 hingga pukul 06.00 WIB, tercatat ada gempa guguran sebanyak 33 kali dengan amplitudo 3-18 mm berdurasi 21-159 detik.

Kemudian gempa hembusan terjadi 1 kali dengan amplitudo 2 mm berdurasi 13 detik.

Hybrid/fase banyak berjumlah 16 kali dengan amplitudo 2 mm, S-P 0,4 detik durasi 5 detik.

Lalu gempa vulkanik dangkal berjumlah lima kali dengan amplitudo 21-60 mm berdurasi 8-21 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III atau siaga,” katanya dikutip Tribunjogja.com dalam laporan harian yang diunggah di medsos BPPTKG.

Sementara itu secara meteorologi, menurut Hanik, puncak Gunung Merapi terpantau cuaca cerah.

Baca juga: Update Gunung Merapi 3 Januari 2022, Tak Ada Guguran Lava Pijar dan Awan Panas Pagi Ini

Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 68-86 %, dan tekanan udara 567-717 mmHg. 

“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 10-50 m di atas puncak kawah,” jelasnya.

BPPTKG merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.

Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. 

Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. 

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved