Berita Pendidikan Hari Ini
Pemkab Sleman Rencanakan Sekolah Tatap Muka Seratus Persen, Setelah Evaluasi Dua Pekan
Memasuki semester baru di awal Januari ini, pembelajaran tatap muka ( PTM ) di Kabupaten Sleman dipastikan masih digelar secara terbatas.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Memasuki semester baru di awal Januari ini, pembelajaran tatap muka ( PTM ) di Kabupaten Sleman dipastikan masih digelar secara terbatas.
Belum menerapkan pembelajaran tatap muka seratus persen.
Namun demikian, pembelajaran tatap muka terbatas tersebut, akan dievaluasi setelah berjalan dua pekan.
"Jika selama dua minggu kondusif, tak ada lonjakan (kasus covid-19), kemungkinan kita baru akan melaksanakan SKB 4 menteri. PTM seratus persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, Senin (3/1/2022).
Ery menjelaskan, dua minggu tetap diberlakukan PTM terbatas demi kehati-hatian.
Sebab, menurutnya, masa inkubasi Covid-19 berlangsung 14 hari.
Selama masa itu, pihaknya ingin memastikan bahwa pasca liburan Natal dan Tahun Baru 2022 tidak ada lonjakan kasus di Bumi Sembada.
Ery mengatakan pihaknya baru akan mulai menggelar koordinasi bersama Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan Covid-19 Kabupaten, Dinas Kesehatan, organisasi perangkat daerah (OPD) lain, termasuk TNI-POLRI untuk menyikapi adanya SKB 4 menteri.
Hal ini sembari menunggu dua minggu untuk kemudian dievaluasi.
"Kalau dua minggu tidak ada lonjakan, maka PTM seratus persen baru akan dimulai," kata dia.
Baca juga: Aturan Main Baru PTM di Sekolah di Daerah PPKM Level 1-4, Berikut Aturan Lengkap PTM
Prokes Ketat
Selama dua minggu pembelajaran tatap muka terbatas , Ery mengingatkan kepada sekolah agar selalu menerapkan Protokol Kesehatan ketat.
Standard Operasional Prosedur (SOP) mengenai sekolah tatap muka, diminta agar benar-benar diperhatikan.
Menurut dia, jika nantinya pembelajaran tatap muka seratus persen diberlakukan di Sleman, maka seluruh anak dibolehkan masuk ke sekolah, kecuali anak yang sakit.
"Pembelajaran dilaksanakan tiap hari, dengan durasi maksimal 6 jam," bebernya.
Rencana PTM seratus persen ini memang perlu pertimbangan matang.
Sebab, vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Sleman dengan target sasaran sekitar 90an ribu anak hingga kini belum rampung.
Dinas Kesehatan baru akan mengebut pelaksanaannya di bulan Januari ini, setelah kick off dilakukan pada 18 Desember 2021 lalu di SDN Pangukan.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama sebelumnya mengatakan, serbuan vaksin anak dilaksanakan pada awal tahun 2022 dan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan.
Skenario penyuntikan dengan mengelompokkan 4-5 sekolah dasar (SD) yang lokasinya berdekatan menjadi satu.
"Sekali pelaksanaan bisa langsung seribu (suntikan) dengan penjadwalan," kata Cahya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Sekolah di DIY Buka Peluang Gelar PTM Penuh Tahun 2022
Cahya menyebut, capaian vaksinasi anak pada akhir Desember lalu sudah 3,6 persen.
Berbeda dengan vaksinasi dewasa, pelaksanaan vaksinasi anak membutuhkan perlakuan khusus.
Tidak bisa langsung digelar massal dengan skala besar.
Sebab, anak datang ke lokasi vaksin pasti membawa pendamping orangtunya. Sehingga rawan terjadi kerumunan.
Selain itu, perlakukan vaksin anak juga terbilang khusus.
Tidak bisa langsung disuntik.
Kadangkala ada drama anak menangis juga sehingga menimbulkan waiting time vaksinasi cukup lama.
Untuk itu, membutuhkan peran orangtua maupun komite sekolah untuk mendampingi.
"Kami optimistis dengan sasaran 90 ribu anak, mudah-mudahan dosis pertama, bisa teratasi bulan Januari. Sehingga bulan februari bisa langsung dosis kedua," ujar dia.( Tribunjogja.com )