Berita Pendidikan Hari Ini

Pemkab Sleman Rencanakan Sekolah Tatap Muka Seratus Persen, Setelah Evaluasi Dua Pekan 

Memasuki semester baru di awal Januari ini, pembelajaran tatap muka ( PTM ) di Kabupaten Sleman dipastikan masih digelar secara terbatas.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Pixabay.com / Alexandra_Koch
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Memasuki semester baru di awal Januari ini, pembelajaran tatap muka ( PTM ) di Kabupaten Sleman dipastikan masih digelar secara terbatas.

Belum menerapkan pembelajaran tatap muka seratus persen.

Namun demikian, pembelajaran tatap muka terbatas tersebut, akan dievaluasi setelah berjalan dua pekan. 

"Jika selama dua minggu kondusif, tak ada lonjakan (kasus covid-19), kemungkinan kita baru akan melaksanakan SKB 4 menteri. PTM seratus persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, Senin (3/1/2022). 

Ery menjelaskan, dua minggu tetap diberlakukan PTM terbatas demi kehati-hatian.

Sebab, menurutnya, masa inkubasi Covid-19 berlangsung 14 hari.

Selama masa itu, pihaknya ingin memastikan bahwa pasca liburan Natal dan Tahun Baru 2022 tidak ada lonjakan kasus di Bumi Sembada. 

Ery mengatakan pihaknya baru akan mulai menggelar koordinasi bersama Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan Covid-19 Kabupaten, Dinas Kesehatan, organisasi perangkat daerah (OPD) lain, termasuk TNI-POLRI untuk menyikapi adanya SKB 4 menteri.

Hal ini sembari menunggu dua minggu untuk kemudian dievaluasi. 

"Kalau dua minggu tidak ada lonjakan, maka PTM seratus persen baru akan dimulai," kata dia. 

Baca juga: Aturan Main Baru PTM di Sekolah di Daerah PPKM Level 1-4, Berikut Aturan Lengkap PTM

Prokes Ketat

Selama dua minggu pembelajaran tatap muka terbatas , Ery mengingatkan kepada sekolah agar selalu menerapkan Protokol Kesehatan ketat.

Standard Operasional Prosedur (SOP) mengenai sekolah tatap muka, diminta agar benar-benar diperhatikan.

Menurut dia, jika nantinya pembelajaran tatap muka seratus persen diberlakukan di Sleman, maka seluruh anak dibolehkan masuk ke sekolah, kecuali anak yang sakit. 

"Pembelajaran dilaksanakan tiap hari, dengan durasi maksimal 6 jam," bebernya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved