Berita Pendidikan Hari Ini

Belum Digulirkan Secara Penuh, Pemkot Yogya Baru Terapkan 70 Persen Kapasitas PTM 

Pemkot Yogyakarta memastikan belum melaksanakan pembelajaran tatap muka ( PTM ) secara penuh, dalam waktu dekat.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Azka Ramadhan
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemkot Yogyakarta memastikan belum melaksanakan pembelajaran tatap muka ( PTM ) secara penuh, dalam waktu dekat.

Meski sudah memenuhi syarat capaian vaksin bagi tenaga kependidikan dan lansia, prinsip kehati-hatian tetap dikedepankan. 

Selaras Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terbaru, daerah PPKM Level 2, dengan tingkat vaksinasi tenaga didik lebih dari 80 persen, serta lanjut usia (lansia) lebih dari 50 persen, kapasitas PTM yang dilakukan dapat 100 persen. 

Kemudian, durasi pembelajaran maksimal enam jam. 

Baca juga: Aturan Main Baru PTM di Sekolah di Daerah PPKM Level 1-4, Berikut Aturan Lengkap PTM

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya siap melaksanakan kebijakan tersebut.

Namun, secara bertahap. Untuk tahap awal ini, SD dan SMP di kota pelajar baru diperbolehkan menggelar sekolah luring berkapasitas 70 persen. 

"Itu pun ditentukan dengan kecepatan vaksin pada siswa, khususnya SD. Kalau SMP semuanya sudah vakskin, ya. Jadi, kita bertahap, 70 persen dulu, lalu selang beberapa pekan, baru bisa 100 persen," cetus Heroe, Senin (3/1/2022). 

Bukan tanpa alasan, menurutnya, Satgas harus lebih dulu mengondisikan semua guru, mengingat butuh penyesuaian setelah sekian lama tidak mengelola banyak siswa dalam satu waktu.

Dengan jumlah anak didik yang lebih besar, otomatis, penerapan prokes bakal semakin riskan. 

"Secara bertahap biar guru-guru mempelajari dulu, mana yang perlu dikuatkan, supaya saat 100 persen, fasilitas dan sarana prasarananya benar-benar memadahi. Kemarin kan masih 25 persen, baru sedikit yang PTM," urainya. 

"Kemarin dengan jumlah segitu tidak ada masalah. Tapi, kalau jumlahnya ditingkatkan siswanya semakin banyak, ya berarti harus ada peningkatan fasilitas, termasuk metode pengawasan, atau monitoringnya," lanjut Heroe. 

Sehingga, Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut berujar, penerapan PTM 70 persen ini sekaligus menjadi semacam simulasi sebelum pelaksanaannya secara penuh.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melandai, Sekolah di DIY Buka Peluang Gelar PTM Penuh Tahun 2022

Pasalnya, pihak sekolah juga harus memikirikan potensi kerumunan, saat proses pengantaran, serta penjemputan. 

"Jelas butuh simulasi, wong dulu kita maksimal 50 persen saja perlu simulasi. Maka, yang 70 persen ini kan termasuk simulasi, untuk memperbaiki mana-mana yang perlu. Nah, ketika sudah siap, ya baru 100 persen," katanya. 

Wawali pun tak menampik, pihaknya tidak ingin gegabah, meski sebaran Covid-19 di Kota Yogyakarta telah melandai sedemikian rupa.

Menurutnya, situasi pandemi sama sekali belum berakhir, plus maraknya varian baru virus corona, omicron, yang kini semakin meluas di tanah air. 

"Terus terang, kita masih berhati-hati, karena pandemi ini belum berakhir. Meskipun di Yogyakarta kasus terus turun, tapi sambil mengantisipasi itu, kita berharap tidak bisa terjadi apa-apa, kondusif lah," ungkapnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved