Ini Ramalan Tahun 2022 yang Mencengangkan yang Dibedah dari Syair Nostradamus
Tahun 2022 diramalkan akan ada peristiwa besar berupa bencana dahsyat. Termasuk di antaranya tumbukan asteroid
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Tahun 2022 diramalkan akan ada peristiwa besar berupa bencana dahsyat. Termasuk di antaranya tumbukan asteroid hingga bencana kelaparan akibat pemanasan global. Hal itulah yang ditafsirkan dari bait-bait syair yang dibuat oleh peramal Perancis, Nostradamus.
Sebagai informasi, Nostradamus, adalah seorang peramal Perancis abad ke-16.
Ia pernah membuat buku berjudul Les Propheties yang sangat terkenal.
Buku yang terbit tahun 1555 tersebut, berisi 942 kuatrain puitis yang diyakini banyak orang sebagai ramalan bagi masa depan.

Lebih dari 400 tahun setelah bukunya itu terbit, karyanya tetap populer lantaran ramalannya yang bersifat terbuka.
Semua orang bebas untuk menafsirkannya.
Termasuk di antaranya dengan ramalan tahun 2022, orang-orang pun bebas menafsirkannya.
Oleh sebab itu, Anda pun boleh percaya, dan boleh juga tidak.
Berikut ini ulasannya terkait Ramalan Nostradamus tentang kondisi di tahun 2022.
1. Pemanasan global
Nostradamus meramalkan pada tahun 1555 bahwa perubahan iklim akan menjadi sangat buruk. Bahkan air laut akan menghangat hingga membuat ikan menjadi 'setengah masak'.
Dia juga menyarankan bahwa, pada akhirnya, umat manusia tidak akan melihat hujan selama 40 tahun, dan ketika akhirnya turun, akan ada 'banjir besar' yang akan menghancurkan bangsa-bangsa.
Nostradamus menulis: 'Karena panas matahari di laut/ Dari Euboea ikan-ikan setengah matang/ penduduk akan datang untuk memotongnya/ Ketika biskuit akan gagal Rhodes dan Genoa.'
Di bagian lain dari bukunya, Nostradamus juga menulis: 'Selama empat puluh tahun pelangi tidak akan terlihat/ Selama empat puluh tahun itu akan terlihat setiap hari/ Bumi yang kering akan semakin kering/ dan akan terjadi banjir besar jika terlihat'.
Dunia telah melihat gelombang panas, banjir, dan kekeringan yang lebih dahsyat dalam beberapa tahun terakhir, dengan PBB memperingatkan bahwa bencana alam akan menjadi lebih sering dan intens dalam laporan mengejutkan yang dijuluki 'kode merah untuk kemanusiaan'.