Rans Cilegon Vs PSIM Yogyakarta
Wasit Thoriq Alkatiri Pimpin Laga Rans Cilegon Vs PSIM Yogyakarta, Berikut Susunan Pemain Kedua Tim
Thoriq Alkatiri merupakan salah satu wasit asal Indonesia yang mempunyai lisensi tinggi dan bisa memimpin laga-laga internasional.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Rina Eviana
Yudha Alkanza merupakan motor serangan bagi Laskar Mataram, mencatatkan 8 penampilan, dengan sumbangan 2 gol, serta 3 assist, sedangkan Hapidin menjadi andalan di sektor sayap kanan. Sejauh ini pemain bergaya rambut mohawk ini mencetak 1 gol serta 1 assist dari 8 penampilan.
"Kondisi kami memang tidak bisa full team karena beberapa pemain cedera seperti Sugeng, Hapidin, Yudha, Irhaz, dan ada beberapa pemain yang terkendala sedikit tapi tadi sudah ikut bergabung," ujar Seto.
"Ini mengurangi kekuatan dan pilihan pemain, tapi apapun itu kami coba optimalkan yang ada. Pertandingan besok penting buat kami maupun buat Rans, harapannya ada motivasi lebih, tapi apapun itu, terpenting pemain dalam kondisi yang baik," tambahnya.
Kendati begitu, Seto berujar beberapa pemain sudah disiapkan untuk mengantisipasi absennya 4 pemain tersebut.
"Ada beberapa di posisi itu, ada Nanda Nurrandi, Firman Septian, dan Yoga Pratama. Bisa saja beberapa kita geser, nanti kita coba lihat saat pertandingan," ujar eks juru taktik PSS ini.
Mengenai kekuatan sang calon lawan, Seto tak memungkiri bahwa Rans Cilegon FC merupakan tim yang cukup solid. Dari 5 pertandingan terakhir, tim milik artis Raffi Ahmad ini mengantongi 4 kemenangan dan 1 hasil imbang, lolos sebagai juara Grup X babak 8 besar dengan koleksi 7 poin, bahkan mengungguli tim favorit Persis Solo.
"Di bawah arahan Coach Rahmad Darmawan Rans menunjukkan progres yang luar biasa. Didukung kualitas pemain yang mumpuni, kedalaman tim yang cukup bagus. Klub baru tapi memiliki kekuatan finansial yang sangat baik, juga rekrutmen pemain yang cukup jeli. Kehadiran Coach RD sangat membantu, di awal sempat tampil tidak stabil tapi setelah dipegang beliau cukup luar biasa," kata Seto.
"Kami mencoba mencari kelemahan yang sebenarnya tidak ada. Kami coba kulik-kulik dikit, mudah-mudahan nanti ketemu," lanjutnya.
"Pertandingan yang sulit, tapi kami ikuti rencana Tuhan seperti apa, mudah-mudahan keberuntungan masih menyelimuti kami, dan hasil positif untuk kami," tambahnya.
Lebih lanjut, Seto tak memungkiri bahwa anak asuhnya juga harus mewaspadai penyerang gaek Cristian Gonzales pada pertandingan nanti. Sekadar informasi, pemain berusia 46 tahun ini menjadi andalan bagi Rans Cilegon FC untuk urusan mencetak gol. Sejauh ini, pemain yang bekerjasama dengan Seto di PSS 2018 silam, telah mencetak 6 gol dan 3 assist dari 11 penampilan.
"Saya pikir strategi khusus tidak ada, semua pertandingan sama. Memang kita perlu waspadai walaupun Gonzales meski sangat senior, tapi ada poin-poin penting dari dia yang harus kita waspadai. Kekhawatiran berlebih jangan sampai," ujar Seto.
Selain Gonzales, di kubu Rans Cilegon FC terdapat sejumlah nama yang pernah bekerjasama dengannya sewaktu di PSS, maupun pemain yang sebelumnya berseragam Laskar Mataram. Mereka di antaranya Hendra Wijaya, Agung Pribadi, Rifal Lastori, Sandi Firmansyah serta pemain Muhammad Hamdan Zamzani.
"Mungkin beberapa karakter bisa kami ketahui, Tapi tentunya ini tim, bukan individu, melainkan kolektivitas. Saya pikir mungkin sedikit banyak kita tahu, tapi cara kerja di tim yang kita tidak tahu, ini yang harus kita antisipasi, yang penting kita semuanya habis-habisan di pertandingan besok," ujar Seto.
"Dari awal kami tidak sekadar membentuk tim, melainkan keluarga. Saya tekankan bahwa kita secara profesional bekerja di PSIM, tapi sebuah kebanggan kita bisa disatukan menjadi keluarga. Saya pikir bukan dari kami, tapi itu memang jalan dari Tuhan. Harapannya, kebanggan yang ada sekarang diwujudkan dengan memberikan yang terbaik untuk PSIM," tambahnya.
Sementara bagi gelandang PSIM, Syarif Wijianto, laga besok bak final bagi ia dan rekan-rekan setim.