Gereja Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta Manfaatkan Daun dan Ranting Kering Untuk Dekorasi Natal

Natal tinggal menghitung hari, Gereja di Yogyakarta mulai melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya dengan mendekor Gereja, tak terkecuali

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Christi Mahatma Wardhani
Ketua Panitia Natal Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Stevanus Richard W.H 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Natal tinggal menghitung hari, Gereja di Yogyakarta mulai melakukan sejumlah persiapan.

Salah satunya dengan mendekor Gereja, tak terkecuali Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru.

Geraja peninggalan Belanda tersebut sudah dipasangi kain-kain putih.

Memasuki area Gereja, dekorasi mulai nampak, terutama di area altar.

Ada daun-daun kering yang sudah ditata apik dalam pot-pot. 

Baca juga: Pemkab Magelang Serahkan Bulan Dana PMI Tahun 2021 Senilai Rp 1 Miliar Lebih 

Pada sisi kanan altar, terdapat miniatur rumah yang terbuat dari kayu.

Dalam rumah kecil tersebut ada patung-patung kecil, seperti domba dan gembala.

Ada pula potongan kertas-kertas sebagai alas patung tersebut.

Ketua Panitia Natal Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Stevanus Richard WH mengatakan dekorasi Natal yang digunakan adalah barang-barang yang tidak bermanfaat, seperti daun kering, dan juga kertas.

Tujuannya agar barang yang tidak dimanfaatkan bisa dimanfaatkan lagi.

"Kami memanfaatkan ranting-ranting, daun-daun kering, ada kertas bekas juga. Memang kami sengaja memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai," katanya, Rabu (22/12/2021).

Ia menyebut selain memanfatkan kembali barang yang tidak terpakai, memanfaatkan barang yang ada di sekitar juga dapat memangkas anggaran dekorasi.

Terlebih saat ini masih dalam pandemi Covid-19.

"Jadi salah salah satu tantangan kami juga, agar bisa menciptakan dekorasi yang maksimal dengan anggaran yang terbatas," ujarnya.

Meski tidak memiliki tema khusus, namun ia mengajak umat untuk merenungkan kembali kebahagiaan Natal di tengah pandemi Covid-19

"Kami mengajak umat untuk membangun harapan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19, namun tetap bisa merayakan Natal. Kami juga berharap kalau pandemi bisa berakhir, dan aktivitas bisa kembali normal," terangnya.

Tidak hanya dari sisi dekorasi, panitia juga menyiapkan sarana dan prasaran yang menunjang keamanan umat dalam mengikuti perayaan Natal.

Dengan adanya pandemi Covid-19, umat yang mengikuti perayaan ekaristi pun terbatas.

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 22 Desember 2021: Tambah 3 Kasus Baru, Nihil Pasien Meninggal

Panitia membatasi hanya 400 umat saja yang bisa mengikuti misa. Umat pun harus mendaftar sekitar satu minggu sebelum pelaksanaan.

"Kapasitas untuk yang di dalam itu 1.600, tetapi kami batasi 400 saja, jadi hanya 25 persen dari kapasitas. Untuk misa Natal diselenggarakan enam kali, Jumat (24/12/2021) tiga kali, yang Sabtu (25/12/2021) tiga kali. Yang ikut misa sudah terdaftar. Kami juga membolehkan umat dari luar paroki Kotabaru, tetapi juga kami batasi," bebernya.

Bagi umat yang mengikuti misa pun harus menaati protokol kesehatan yang berlaku.

Umat harus memindai PeduliLindungi dan sudah tervaksin. 

"Kami pastikan yang ikut misa dalam kondisi sehat," imbuhnya. (maw)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved