Berita Tribun Jogja Hari Ini

Obyek Wisata Bantul dan Gunungkidul Tetap Buka pada Liburan Akhir Tahun

Obyek wisata di Bantul dan Gunungkidul dibuka pada masa liburan Natal dan Tahun Baru 2021

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA/ Ahmad Syarifudin
Suasana pantai Parangtritis di akhir pekan setelah libur Imlek 2021, terlihat masih lengang. Tidak ada lonjakan jumlah pengunjung secara signifikan, pada Sabtu (13/2/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul tak akan melakukan lockdown saat momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Namun demikian, pihaknya tetap akan melakukan pembatasan-pembatasan, terutama untuk kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, beberapa hari mengikuti Zoom Meeting bersama presiden. Dari pertemuan daring bersama seluruh kepala daerah di Indonesia tersebut, presiden menyerukan agar seluruhnya dapat mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron.

"Presiden tidak menginstruksikan untuk dilakukan lockdown atau penurunan level. Tetapi harus diwaspadai, diantisipasi. Karenanya nanti akan kita lihat kasus per kasus, manakala ada kegiatan pengumpulan massa, mobilisasi massa, kalau kira-kira aman kita izinkan. Kalau berisiko, tidak kita izinkan," ujarnya Senin (20/12/2021).

Bupati mengaku bahwa sampai kemarin pihaknya sudah banyak menerima surat permohonan izin menyelenggarakan kegiatan dengan melibatkan jumlah orang yang cukup besar. Izin pun tidak diberikan.

"Ingat Omicron itu varian baru yang hari ini menyerang Afrika dan Eropa, tapi sudah masuk ke Indonesia," ujarnya.

Halim menjelaskan, sebenarnya tidak ada perintah spesifik dari presiden dan kementerian untuk melakukan penurunan level. Sehingga Kabupaten Bantul akan tetap menerapkan PPKM level 2.

Dengan demikian, kegiatan pariwisata tetap beroperasi, sembari pemerintah daerah melakukan pengaturan. Dirinya akan lebih fleksibel dalam melihat kondisi di lapangan.

Pihaknya tidak akan melakukan lockdown namun juga tidak lantas membiarkan tanpa ada aturan.

"Pariwisata tetap kita buka. Pengaturannya sambil jalan, karena kita juga ingin melakukan pemulihan ekonomi. Kalau semua kita tutup, nanti ekonomi tidak jadi pulih.

Halim memahami bahwa kerumunan adalah salah satu cara untuk memulihkan ekonomi.

Misalnya suatu acara yang mendatangkan banyak orang, tentu akan banyak pedagang yang memanfaatkan hal tersebut untuk menjajakan barang dagangannya.

Meski begitu, semua akan dilihat kondisinya.

Jika kegiatannya berpotensi mendatangkan ribuan orang maka izin tidak akan diterbitkan.

Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengungkapkan, sebagai antisipasi penyebaran Omicron, maka pemerintah daerah tetap melakukan pembatasan kegiatan yang berpotensi menyebabkan kerumunan. Pihaknya pun tetap melakukan tracing dan testing.

"Kita tetap menyiapkan tempat-tempat isolasi, seperti selter kalurahan maupun kabupaten masih ada, RS juga masih menyediakan tempat isolasi. Baik isolasi yang biasa ataupun ICU (intensive care unit)," ujaranya.

Sebagai antisipasi ketika ada ledakan kasus seperti pertengahan tahun ini, pria yang akrab disapa Dokter Oki ini menyatakan, bahwa sampai saat ini jumlah tempat tidur yang disediakan tetap sama seperti jumlah di bulan Juni-Juli lalu.

Ada sekitar 344 tempat tidur biasa dan 24 ranjang ICU. Jumlah itu akan tetap dipertahankan sampai situasi benar-benar terkendali.

Sedangkan untuk mengantisipasi Omicron, penanganannya akan tetap sama seperti apa yang dilakukan ketika varian Covid-19 lainnya menyebar.

Mengenai tingkat keparahan varian Omicron, Oki yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bantul menjelaskan, hal ini masih diteliti oleh lembaga kesehatan dunia.

Hanya saja sejauh ini yang terinfeksi varian Omicron adalah tanpa gejala dan gejala ringan.

"Sementara yang di Afrika dan Eropa, ditemukannya pada usia-usia dewasa muda. Hanya saja kita harus mewaspadai jika yang terinfeksi adalah dewasa muda dan ada kontak dengan lansia, di mana lansia mempunya komorbid, maka itu yang menyebabkan terjadinya tingkat risiko tinggi kematian pada lansia," jelasnya.

Baik dokter Oki maupun Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, menyatakan bahwa sampai saat ini tidak ada masyarakat Bantul yang terpapar varian baru ini.

Antisipasi Gunungkidul

Objek wisata kini diperkenankan menerima pengunjung sebanyak 75 persen dari kapasitas keseluruhan. Aturan yang diberikan dari pusat ini turut berlaku selama libur Nataru ini.

Naiknya kuota kunjungan membuat potensi kerumunan meningkat. Namun Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul sudah mempersiapkan langkah antisipasi.

"Nanti akan ada screening (deteksi) akhir di lokasi wisata," ujar Sekretaris Dispar Gunungkidul, Harry Sukmono, Senin (20/12/2021).

Adapun deteksi awal dilakukan di Terminal Semin dan Rest Area Bunder, khususnya bagi bus wisata. Pengunjung akan diminta melengkapi syarat perjalanan, seperti sertifikat vaksin hingga mempersiapkan aplikasi PeduliLindungi.

Ketika tiba di lokasi wisata, deteksi dilakukan dalam bentuk pemantauan. Harry mengatakan pemantauan ini akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Seperti tim Dalwas Pengendalian, Pengawasan Penegakan Hukum dan Search and Rescue (SAR).

Pemantauan terutama terkait dengan kepatuhan protokol kesehatan (prokes). Antara lain dalam penggunaan masker serta tidak berkerumun atau tetap menjaga jarak. Pemantauan ini dilakukan dalam bentuk patroli oleh petugas. Selain itu, imbauan rutin akan disampaikan petugas lewat pengeras suara.

Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja Gunungkidul, Sri Yudho Pramono mengatakan, pengawasan akan lebih diarahkan pada pendekatan persuasif. Pihaknya juga akan dibantu anggota SAR, khususnya di kawasan pantai.

Selain soal kepatuhan prokes, Tim Dalwas Gakkum Gunungkidul juga akan mengawasi agar pengelola wisata mematuhi jam operasional yang diperkenankan. Pengawasan turut dilakukan pada obkek wisata yang dikelola pihak swasta. "Termasuk antisipasi berbagai kejadian di obwis nantinya," urai Sri Yudho. (nto/alx)

Baca Tribun Jogja edisi Selasa 21 Desember 2021 halaman 01

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved