Pandemi Covid 19
Studi Ahli : Tiga Dosis Vaksin Jadi Kunci Hadapi Omicron
Vaksin tetap memberikan perlindungan yang baik utamanya terhadap gejala Covid parah yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Para ilmuwan Inggris memperingatkan bahwa dua dosis vaksin covid-19, kemungkinan tidak cukup kuat untuk menghentikan penyebaran varian Omicron. Menurut mereka, varian baru tersebut bisa dikendalikan paling tidak dengan tiga kali dosis vaksin.
Salah satu kekhawatiran utama sejak varian Omicron yang sangat bermutasi pertama kali muncul adalah bahwa hal itu akan membuat vaksin menjadi kurang efektif.
Hal itu diperoleh dari laporan Badan Keamanan Kesehatan Inggris yang telah menganalisis data dari 581 kasus Omicron dan ribuan kasus Delta untuk menghitung seberapa efektif vaksin terhadap varian baru tersebut.
Sebagaimana dilansir BBC News, Minggu (12/12), analisis ini memang didasarkan pada data yang terbatas, tetapi menunjukkan penurunan dramatis dalam efektivitas untuk vaksin Oxford-AstraZeneca dan penurunan yang signifikan untuk dua dosis Pfizer.
Sementara itu, tidak ada cukup data untuk menganalisis vaksin Moderna atau Janssen.
Tetapi menurut mereka tidak ada alasan untuk berpikir bahwa vaksin-vaksin tersebut akan memiliki hasil yang berbeda.
Akan tetapi Anda tidak perlu khawatir berlebihan lantaran Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan bahwa vaksin tetap memberikan perlindungan yang baik utamanya terhadap gejala Covid parah yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Data lainnya menunjukan bahwa ada pengurangan 40 kali lipat dalam kemampuan antibodi dari orang yang divaksinasi ganda untuk mengeluarkan virus.
Namun, gelombang Omicron bisa menjadi masalah meskipun memiliki gejala lebih ringan.
Gelombang besar dan tiba-tiba dapat menyebabkan semua orang yang masih rentan membutuhkan perawatan di rumah sakit secara bersamaan.
Lonjakan cepat dalam kasus Omicron sudah mengisyaratkan bahwa varian itu mampu melewati beberapa perlindungan yang diberikan oleh vaksin.
Diperkirakan jumlah kasus Omicron berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris memperkirakan bahwa lebih dari setengah dari semua kasus covid akan menjadi Omicron pada pertengahan Desember. Dan jika pertumbuhan terus berlanjut akan ada lebih dari 100.000 kasus per hari pada akhir bulan.
Dr Mary Ramsay, kepala imunisasi di badan tersebut mengatakan bahwa perkiraan awal itu harus disikapi dengan penuh kehati-hatian. Lantaran faktanya memang menunjukkan bahwa beberapa bulan setelah suntikan kedua, ada risiko lebih besar terkena varian Omicron dibandingkan dengan strain Delta.
"Kami berharap vaksin menunjukkan perlindungan yang lebih tinggi terhadap komplikasi serius COVID-19, jadi jika Anda belum mendapatkan dua dosis pertama, silakan lakukan segera," katanya.