Berita Gunungkidul Hari Ini
Covid-19 Varian Omicron Diklaim Belum Terdeteksi di Indonesia, Dinkes Gunungkidul Tetap Waspada
Dinkes Gunungkidul meminta agar masyarakat tetap memprioritaskan protokol kesehatan (prokes), meski kasus tengah melandai.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Belum lama ini beredar isu terdeteksinya warga Indonesia yang terpapar Covid-19 Varian Omicron.
Adapun varian ini ditemukan pertama kali berdasarkan penelitian di Afrika Selatan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI secara resmi membantah isu tersebut.
Meski demikian, kewaspadaan kini tetap jadi perhatian, termasuk oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty memandang jika varian Omicron tergolong lebih "jinak" dibanding varian hasil mutasi virus Covid-19 lain.
Baca juga: Pemkab Bekasi Pastikan Tak Ada Temuan Kasus Varian Omicron, Berikut Klarifikasinya
"Kalau dibandingkan, masih lebih ganas varian Delta," jelas Dewi pada wartawan, Kamis (09/12/2021).
Meski demikian, ia mengatakan karakteristik tersebut masih terus didalami oleh pakar.
Pasalnya, ilmu pengetahuan tentang Covid-19 sendiri masih terus berkembang sehingga kajian tetap berjalan.
Terlepas dari hasil kajian sementara, Dewi menegaskan pihaknya tidak akan lengah.
Ia pun meminta agar masyarakat tetap memprioritaskan protokol kesehatan (prokes), meski kasus tengah melandai.
"Bagaimanapun juga kita harus tetap waspada," katanya.
Dewi mengungkapkan hingga Rabu (08/12/2021) lalu ada 2 kasus konfirmasi positif yang dirawat di rumah sakit karena bergejala.
Sedangkan sebagian besar lainnya menjalani isolasi mandiri (isoman).
Sampai hari ini, Gunungkidul mencatatkan sebanyak 24 kasus aktif Covid-19.
Adapun selama dua hari terakhir tercatat nol kasus baru konfirmasi positif, sedangkan pasien sembuh terus bertambah.
Baca juga: Bantahan Kemenkes Terkait Varian Omicron yang Disebut-sebut Sudah Masuk ke Indonesia