Usai Relokasi PKL, Sirip-Sirip Jalan di Kawasan Malioboro Juga Akan Ditata
Pemda DIY terus berupaya menata kawasan Malioboro dalam rangka pengusulan sumbu filosofi menjadi Warisan Budaya Dunia menurut UNESCO.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY terus berupaya menata kawasan Malioboro dalam rangka pengusulan sumbu filosofi menjadi Warisan Budaya Dunia menurut UNESCO.
Seperti diketahui, di awal tahun 2022 mendatang Pemda DIY berencana merelokasi PKL yang biasa berjualan di selasar toko ke bangunan eks bioskop Indra serta bekas kantor Dinas Pariwisata DIY di Malioboro.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menuturkan, setelah upaya relokasi dilakukan, sirip-sirip di sepanjang Jalan Malioboro juga akan ditata agar lebih rapi lagi.
Baca juga: Soal Relokasi PKL Malioboro, Ahli Waris Eks Bioskop Indra: Lahan Masih dalam Perkara MA
Misalnya seperti di Jalan Perwakilan yang saat ini sudah dikerjakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Setelah itu penataan juga akan menyasar Jalan Dagen dan Jalan Suryatmajan secara bertahap.
"Maka Penataan selanjutnya kan penataan di sirip-sirip. Kalau di Malioboro trotoar dan lainnya kan sudah nah nanti sirip-sirip itu bukan hanya Jalan Perwakilan yang kita tata," jelasnya, Jumat (3/12/2021).
Pada prinsipnya penataan tersebut dilakukan untuk mewujudkan Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian.
Menurutnya, di masa mendatang kendaraan umum tetap diizinkan melintas di kawasan itu namun intensitas arus lalu lintasnya bakal dikurangi.
Baca juga: Jalan Lingkar di Alun-alun Klaten Kini Satu Arah, Warga: Sekarang Lebih Teratur
Kendati demikian, tak menutup kemungkinan bahwa Malioboro bakal disulap menjadi kawasan full pedestrian suatu saat nanti.
"Malioboro sementara masih bisa dilintasi. Tapi pada saatnya bisa jadi pedestrian penuh," terangnya. (tro)