PERHATIKAN, Ada yang Aneh dalam Foto Wisma Kaliurang Era Kolonial Ini

Foto Wisma Kaliurang era Kolonial Belanda ini menarik perhatian banyak orang. Lantaran ada keganjilan pada latar belakang foto tersebut

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
IST
Foto Wisma Kaliurang era kolonial Belanda yang memicu banyak pertanyaan, terutama pada bagian latar belakang bangunan 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Foto tempo dulu panorama dan bangunan di Kaliurang ini sudah beredar luas dari berpuluh tahun lalu.

Foto jadul ini diproduksi kolonialis Belanda, dan dari riwayatnya, dijadikan foto promosi keindahan Kawasan sejuk Kaliurang untuk tetirah tamu-tamu asing.

Tapi apakah Anda pernah terpikir ada sebuah keanehan yang menyolok mata di foto ini? Apakah itu dan bagaimana bisa terjadi?

Foto kuno ini menampakkkan bagian depan Hotel Kalioerang atau sekarang Bernama Wisma Kalioerang.

Lokasinya di sisi barat Kawasan wisata Kaliurang, dan jadi satu di antara belasan atau puluhan bangunan cagar budaya buatan masa kolonial.

Letaknya ada di seberang Wisma Hastorenggo, vila dan tempat tetirah keluarga Kasultanan Yogyakarta.

Dua komplek bangunan ini, Wisma Kalioerang dan Wisma Hastorenggo juga menjadi situs sejarah karena di tempat inilah digelar Perundingan Kaliurang.

Ini babak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, sebelum gelaran Perjanjian Renville yang menentukan.

Foto Wisma Kaliurang saat ini
Foto Wisma Kaliurang saat ini (TRIBUNJOGJA.COM | Setya Krisna Sumarga)

Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyediakan Wisma Hastorenggo sebagai bagian fasilitas untuk para tamu diplomatik sebelum bertemu di Wisma Kaliurang.

Perundingan Kaliurang 13 Januari 1948 memang digelar di Wisma Kaliurang, bukan di Wisma Hastorenggo. Indonesia diwakili Presiden RI Ir Soekarno dan Wapres Mohammad Hatta.

Turut mendampingi Tan Malaka dan Sutan Syahrir sebagai bagian tim perunding. PIhak Belanda diwakili pejabat diplomatik dari Australia, Belgia dan AS yang merupakan anggota Komisi Tiga Negara.

Foto Wisma Kaliurang saat ini
Foto Wisma Kaliurang saat ini (TRIBUNJOGJA.COM | Setya Krisna Sumarga)

Jika jalannya perundingan penting itu digelar di Wisma Kaliurang, Presiden Soekarno dan Sebagian rombongan menginap di Wisma Kepodang, beberapa puluh meter di sebelah atas Wisma Kaliurang.

Sementara Wapres Mohammad Hatta karena waktu itu masih memiliki rumah pribadi di Kaliurang, ia menginap di kediamannya itu.

Menurut Kepala Dusun Kaliurang Timur, Anggara, rumah pribadi Hatta itu sudah berpindah tangan meski jejaknya masih bisa dilihat hingga hari ini.

Wisma Kaliurang saat ini asetnya dikuasai Korem 072/Pamungkas, setelah sekian lama dikelola suatu keluarga untuk kepentingan pribadi.

Gunung Merapi dilihat dari kawasan Kaliurang
Gunung Merapi dilihat dari kawasan Kaliurang (TRIBUNJOGJA.COM | Setya Krisna Sumarga)

Bangunan itu berdiri di Sultan Ground, atau lahan kasultanan. Lahan tersebut dulunya digunakan sebagai Gedung Pusdiksik Janminpersad yang dikelola Minpers Kodam VII/Diponegoro.

Dari sana, kemudian pengelolaan dialihkan dari Minpers Kodam VII/Diponegoro kepada Korem 072/Pamungkas.

Pada 16 April 1986 gedung/tanah eks Pusdiksik digunakan sebagai Mess Korem 072/Pmk untuk pelayanan tamu dan pengelolaannya oleh pihak ketiga, yaitu almarhum Samuel Sugito.

Ternyata seiring perjalanan waktu, asset itu hendak dikuasai secara ribadi dan akhirnya timbul sengketa hingga beberapa tahun lalu Korem mengambilalih kendali bangunan tersebut.

Nah, lantas apa keanehan foto tempo dulu yang menampilkan Hotel Kalioerang yang terlihat indah, dan di halamannya berjajar parker mobil-mobil paling top pada masanya.

Jika Anda jeli, maka panorama yang jadi latar belakang foto bangunan itulah yang aneh bin ajaib.

Foto Wisma Kaliurang era kolonial Belanda yang memicu banyak pertanyaan, terutama pada bagian latar belakang bangunan
Foto Wisma Kaliurang era kolonial Belanda yang memicu banyak pertanyaan, terutama pada bagian latar belakang bangunan (IST)

Ada panorama bukit dan gunung yang identik Bukit Turgo, Gunung Merapi, dan sebagian kaki Bukit Plawangan.

Benarkah panorama itu fakta dan riil ada di Kaliurang.

Dukuh Kaliurang Timur, Anggara, menyebut foto itu hasil rekayasa atau istilahnya sekarang editan yang sangat hebat.

Bangunannya memang asli Hotel Kalioerang, yang jadi tempat tujuan utama para tetamu Belanda yang ingin ‘ngadem’ di lereng Gunung Merapi.

Selain tempat menginap, hotel itu juga sekaligus kafe yang waktu itu bisa melihat secara langsung Kota Yogyakarta dari ketinggian.

Secara arsitektur inti, bangunan tempo dulu Hotel Kalioerang dan yang sekarang masih sama, Namun ada perubahan di kanopi depan, serta bangunan tambahan di sayap kanan depan.

Pintu masuk utama, jendela dan angin-angin atau ventilasi, serta atap bangunan masih sama persis seperti berpuluh tahun lalu.

Tapi jika kita melihat secara langsung dari arah depan di posisi persis seperti foto tempo dulu itu, maka kita sama sekali tidak akan menemukan panorama bukit dan gunung di latar belakang.

Panorama Bukit Turgo, Gunung Merapi, dan kaki Bukit Plawangan itu tidak akan pernah kita temukan seperti di foto itu.

“Itu mustahil kan!” kata Anggara beberapa waktu lalu.

Faktanya, bukit dan gunung itu ada di sisi utara, dan sama sekali tidak mungkin jadi latar belakang bangunan.

Jadi menurut Anggara, foto itu benar-benar dirancang hanya untuk memantik minat tamu, dan tidak menggambarkan realitas Hotel Kalioerang sesungguhnya.

“Mungkin dimaksudkan untuk promosi supaya banyak orang tertarik datang ke hotel dan kafe itu pada masanya,” jelas Anggara.

Jika kita ada di depan bangunan itu sekarang, maka latar belakang Wisma Kalioerang seharusnya pepohonan dan kebun dan karena posisinya lebih bawah, maka hanya Sebagian pucuknya saja yang terlihat.

Di sebelah baratnya lagi sudah lahan dan tepian jurang Kali Boyong yang sangat dalam. Itulah keunikan foto Hotel Kalioerang atau Wisma Kaliurang tempo dulu.(Tribunjogja.com/xna)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved