Berita Bantul Hari Ini

Pemkab Bantul Didorong Kembangkan Potensi Wisata

Pemerintah Daerah DIY terus berupaya mengembang potensi pariwisata di seluruh wilayah Kabupaten Kota.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Daerah DIY terus berupaya mengembang potensi pariwisata di seluruh wilayah Kabupaten Kota.

Termasuk di Kabupaten Bantul yang diharapkan tak hanya mengandalkan wisata pantai saja, namun dapat lebih meratakan tingkat kunjungan ke potensi lainnya.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan sinkronisasi untuk pelayanan ke depannya, sehingga Jogja bisa benar-benar mendapatkan quality tourism yang kita dambakan.

"Jadi sinkronisasi tidak hanya dari provinsi tapi juga kabupaten kota. Sinkronisasi terus berlanjut hingga nanti 2022 kita bisa ngegas pariwisata, harapannya seperti itu," ungkapnya saat ditemui di Bantul, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Dinas Pariwisata Bantul Tengah Melakukan Pengkajian Tentang Kenaikan Retribusi Wisata Pantai

Salah satu tujuan dalam sinkronisasi ini adalah agar seluruh destinasi wisata di kabupaten kota dapat masuk ke dalam aplikasi Visiting Jogja.

"Jadi satu aplikasi untuk semua pariwisata yang masuk ke dalam Jogja. Sehingga terkumpulah big data yang kita harapkan," ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo menyatakan bahwa untuk pengembangan daya tarik wisata di bantul perlu ada produk atau paket yang lebih menarik untuk ditawarkan ke wisatawan.  

"Sehingga para wisatawan ke Bantul tidak hanya ke Pantai Parangtritis saja, tapi bisa ke beberapa tempat yang memiliki daya tarik yang luar biasa," ucapnya.

Maka dari itu perlu disusun paket-paket wisata agar wisatawan tidak hanya berkunjung beberapa jam saja di Bantul, tapi harus dioptimalkan agar waktu kunjungan mereka dapat lebih lama dengan mendatangi lokasi-lokasi lainnya.

Sementara untuk aplikasi Visiting Jogja, Singgih berharap aplikasi ini dapat menjadi satu-satunya aplikasi untuk kepariwisataan yang ada di DIY.

Maka dari itu, ia berharap seluruh kabupaten kota agar memasukan paket wisata atau destinasi wisata andalan mereka ke dalam aplikasi ini.

"Sehingga wisatawan tidak terlalu banyak yang di download saat mengunjungi DIY. Visiting Jogja tidak hanya sebagai media informasi tapi juga sudah sebagai transaksi, jadi reservasi pembayaran melalui Visiting Jogja sudah sangat memungkinkan," ungkapnya.

"Dan Visiting Jogja sudah terintegrasi dengan pedulilindungi sehingga ini sangat memudahkan sekali bagi wisatawan, tidak perlu dua aplikasi, cukup satu aplikasi Visiting Jogja untuk mengakses QRcode pedulilindungi," imbuhnya.

Terkait potensi wisata selain Pantai Parangtritis, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, menyatakan bahwa di bulan Oktober kemarin pihaknya melakukan kajian analisis pasar untuk melihat segmen pasar.

Pihaknya pun telah menyusun kegiatan pariwisata di Bantul berupa paket-paket wisata.

"Ada yang dua hari satu malam, ada yang tiga hari dua malam. Artinya kita sudah berusaha untuk meningkatkan length of stay (lama kunjungan) di Bantul. Sebenarnya paket-paket itu sejak 2019 sudah didiskusikan dan disusun, kendalanya pada 2020 saat akan kita tawarkan lalu terjadi pandemi, sehingga sempat terhenti," ungkapnya.

Setelah sempat terhenti, Dinas Pariwisata melakukan review dengan melihat kondisi sekarang termasuk kesiapan destinasi yang jadi paket wisata.

"insyaallah di Bantul ada beberapa paket yang memungkinkan orang untuk bisa nyaman berwisata di bantul dua hari satu malam atau tiga hari dua malam," terangnya.

Ia mencontohkan ada paket wisata di Kapanewon Pajangan di mana di dalamnya termasuk kunjungan ke pusat kerajinan Kasongan, Goa Selarong, kuliner ingkung dan lain sebagainya.

"Dan pada malamnya juga ada kegiatan-kegiatan yang memungkinan orang untuk stay di Pajangan, jadi satu kawasan dimungkinkan tidak selesai dalam sehari sehingga orang harus tinggal di Bantul lebih lama," terangnya.

Selain itu ada pula paket perjalanan wisata di Kapanewon Imogiri di mana terdapat wisata pertanian Kebonagung, track downhill, budidaya ulat sutera, kerajinan keris, batik dan Makam Raja-Raja.  

Baca juga: Beri Warning ke Wisatawan, Sahabat Ganjar Gulirkan Aksi Bersih-bersih Pantai Parangtritis Bantul

Dengan demikian, ada alasan kuat para wisatawan berkunjung lebih lama.

Mereka tidak hanya melihat atraksi, namun dapat melakukan atraksi itu sendiri, misalnya latihan membatik, membuat keris, bercocok tanam dan sebagainya.

"Sehingga insyaallah Bantul kita desain untuk lebih nyaman bagi wisatawan,length of stay-nya bertambah," terangnya.

Selain itu, Dinas Pariwisata juga menargetkan bahwa di tahun 2022, Bantul berani memperkenalkan diri untuk segmen wisata asing. Jika itu berjalan lancar maka di 2023 tingkat kunjungan wisatawan mancanegara dapat ditingkatkan.

"Tapi ini di 2022 masih perkenalan, 2023 pemanasan, targetnya 2025 Bantul menjadi tujuan wisata internasional. Ketika wisatawan mancanegara berkunjung ke Jogja, mudah-mudahan kepincut ke Bantul," tutupnya.( Tribunjogja.com )   

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved