BRI Liga 1 2021
Kisruh PSS Sleman: Dari Dejan Antonic, Marco, Arthur Irawan, Omah PSS, sampai Dokter Gadungan
Kisruh PSS Sleman komplit, dari tuntutan Dejan Antonic, Marco Gracia Paulo, dan Arthur Irawan hengkang, pembakaran Omah PSS, sampai dokter gadungan.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Sigit Widya
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kisruh PSS Sleman pada musim ini seperti tiada habis, dari kasus Dejan Antonic, Marco Gracia Paulo, Arthur Irawan, Omah PSS, sampai dokter gadungan Elwizan Aminudin.
Kisruh PSS Sleman begitu komplit, dari tuntutan supaya Dejan Antonic, Marco Gracia Paulo, dan Arthur Irawan hengkang, kemudian pembakaran Omah PSS oleh oknum, sampai kini kasus dokter gadungan.
Dejan Antonic, meski sampai sekarang masih bertahan sebagai pelatih PSS Sleman, didesak mundur oleh suporter lantaran dianggap tidak berhasil membawa Bagus Nirwanto dkk ke bentuk permainan terbaik.
Suporter meminta kepada manajemen untuk memecat Dejan Antonic, yang kemudian justru direspons secara arogan oleh Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS) kala itu, Marco Gracia Paulo.
"Saya pecat Dejan Antonic, tapi PSS Sleman bakal pindah homebase," begitu gertak Marco ketika menjawab tuntutan suporter untuk memecat Dejan Antonic, 3 September 2021 lalu, via sambungan telepon.

Baca juga: PSIS Semarang vs PSS Sleman: Mahesa Jenar Pincang, Super Elja Wajib Manfaatkan
Sebagai tindaklanjut, Marco pun hengkang dari PSS Sleman, diberhentikan sebagai Direktur Utama PT PSS sesuai keputusan sirkuler pemegang saham sebagai pengganti rapat umum pemegang saham.
Dalam keputusan tertanggal 26 Oktober 2021 dan dirilis pada 27 Oktober 2021 malam, pemegang saham menunjuk Andywardhana Putra sebagai pengganti Marco di posisi Direktur Utama PT PSS.
Marco pergi, giliran Arthur Irawan menjadi pokok bahasan panas gara-gara kerap tampil sebagai pemain inti di posisi bek sayap PSS Sleman kendati secara kualitas permainan dinilai tidak mumpuni.
Usut punya usut, Arthur Irawan adalah putera dari seorang pemilik saham mayoritas PSS Sleman sehingga tak heran kalau selalu menjadi pilihan pelatih Dejan Antonic di komposisi sebelas pertama.
Problem tersebut akhirnya rampung setelah Arthur Irawan memilih hengkang dari PSS Sleman dan pada 23 November 2021 lalu secara resmi gabung ke Persik Kediri untuk melanjutkan kiprah.

Baca juga: PT LIB Buktikan Elwizan Aminudin Dokter Gadungan, Sempat Kerja di PSS Sleman dan Sejumlah Klub Lain
Marco dan Arthur Irawan hengkang, sosok Dejan Antonic sebagai pelatih kepala kembali disorot, terutama saat PSS Sleman tampil tidak meyakinkan di BRI Liga 1 2021 dengan gaya permainan monoton.
Puncaknya ketika PSS Sleman kalah 1-0 dari Persita Tangerang di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/11/2021) lalu, yang memicu oknum suporter melakukan pembakaran Omah PSS.
Polisi berhasil mengungkap kasus pembakaran Omah PSS dengan menetapkan dua orang sebagai tersangka, yaitu GD (36), warga Pundong, Kabupaten Bantul, dan TL (26), warga Trimulyo, Kabupaten Sleman.
Kisruh PSS Sleman dari tuntutan supaya Dejan Antonic, Marco Gracia Paulo, dan Arthur Irawan mundur, pembakaran Omah PSS, kemudian merembet ke kasus dokter gadungan Elwizan Aminudin.
Elwizan Aminudin, yang selama ini mendampingi Super Elang Jawa, ternyata adalah dokter palsu, tidak terdaftar di Konsil Kedokteran Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, maupun Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

Baca juga: Heboh Dokter Gadungan Elwizan Aminudin di PSS Sleman, PT LIB: Kalau Seperti Ini Bahaya
Elwizan Aminudin mengklaim sebagai lulusan Universitas Syiah Kuala dan sempat menjadi dokter Barito Putera, Bali United, Sriwijaya FC, Kalteng Putra, Persikabo 1973, bahkan Tim Nasional Indonesia.
Direktur Utama PT PSS, Andywardhana Putra, mengaku sedang menelusuri pihak yang mengeluarkan ijazah, sertifikat kompetensi, Surat Keterangan Registrasi, dan Surat Izin Praktik Elwizan Aminudin.
"Ia sudah mengajukan pengunduran diri. Sudah sekitar dua pekan ia tidak mendampingi tim dengan alasan mengurus orangtua yang sedang sakit. Kami tengah melakukan klarifikasi ke berbagai pihak sebelum memutuskan mengambil tindakan," jelas Andywardhana kepada Tribunjogja.com, Kamis (2/12/2021).
Menurut Andywardhana, manajemen PSS SLeman memang tidak memiliki kecurigaan karena Elwizan Aminudin punya catatan pernah menjadi dokter di sejumlah klub, termasuk Tim Nasional Indonesia.
"Bagaimana asal muasalnya, saya kurang tahu karena sudah direkrut oleh PSS Sleman. Yang jelas, melihat pengalamannya, PSS Sleman percaya dan tidak melakukan kroscek," tambah Andywardhana.

Baca juga: PSS SLEMAN: Geger! Dokter Tim Super Elja Diduga Palsu, Tak Terdaftar di KKI, IDI dan PDDikti
PSS Sleman sekarang sedang mencari dokter baru untuk mendampingi Laskar Sembada mengarungi sisa laga di BRI Liga 1 2021. "Sudah ada kandidat. Sudah kami kroscek. Dijamin valid," katanya sambil tertawa.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, Ahmad Hadian Lukita, ketika dimintai konfirmasi Tribunjogja.com menegaskan bahwa Elwizan Aminudin terbukti merupakan dokter gadungan.
"Kami sudah koordinasi dengan Satgas Covid-19 PT LIB. Sesuai hasil investigasi, Elwizan Aminudin tidak punya ijazah maupun terdaftar sebagai anggota IDI atau organisasi mana pun," bebernya, Kamis (2/12/2021).
Luluk, panggilan Ahmad Hadian Lukita, menyatakan bakal mengambil langkah untuk membantu klub melakukan pengecekan dalam merekrut karyawan, khususnya dokter tim, sehingga kejadian serupa tak terulang.
"Bahaya. Posisinya, kan, dokter yang berkaitan dengan kesehatan, khususnya para pemain. Berkaca dari kasus ini, PT LIB bakal membuat aturan verifikasi dokter tidak hanya dilakukan oleh klub," terangnya. (Tribunjogja)