Wacana PPKM Level 3 di DI Yogyakarta Saat Nataru, PT TWC Siap Ikuti Aturan Pemerintah
Wacana PPKM Level 3 di DI Yogyakarta Saat Nataru, PT TWC Siap Ikuti Aturan Pemerintah
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) atau PT TWC akan mengikuti aturan pemerintah terkait penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 yang diwacanakan akan dilaksanakan di akhir bulan Desember 2021.
Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono menjelaskan, pihaknya siap menerima konsekuensi apabila pemerintah meminta sejumlah kawasan wisata ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Ini adalah kabar yang menggembirakan ya, tapi juga menyedihkan,” ucap Edy seusai menandatangani kerja sama dengan KONI di Rama Shinta Resto, Candi Prambanan, Selasa (30/11/2021).
Edy menjelaskan, kabar menggembirakan itu berkaitan dengan kesigapan pemerintah untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus di masa Natal dan Tahun Baru.
Namun, hal itu juga dianggap menyedihkan karena sebenarnya industri wisata di DI Yogyakarta, khususnya di kawasan Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sedang dalam keadaan yang lebih baik daripada pertengahan tahun 2021.
“Kalau kita ambil dari data, di bulan Agustus, September dan Oktober 2021 ini mulai terlihat pergerakan wisatawan. Grafiknya naik. Kalau ada PPKM Level 3, ini grafiknya akan jungkir balik lagi,” bebernya.
Baca juga: Irmansah dan Chandra Dewi Jadi Pelari Tercepat di Marathon Tilik Candi 2021
Dia menuturkan, di sebulan belakangan, pengunjung kawasan candi itu sudah memasuki angka 2000-3000 orang.
Menurutnya, angka tersebut bukanlah angka yang banyak. Dibandingkan dengan sebelum pandemi, jumlah itu hanya 30 persen dari total keseluruhan.
“Itu tren positif. Kita tidak hanya jaga kawasan ini tapi juga pelaku usaha wisata yang bergantung dengan Candi Prambanan maupun Candi Borobudur. Kalau tidak ada kunjungan, kan mereka jadi tidak punya akses ke market,” papar Edy.
Ia berharap, apa yang dilakukan pemerintah menjelang libur Nataru ini adalah perlakuan yang tepat untuk terakhir kalinya.
“Semoga tidak ada gelombang ketiga ya. Ini bisa selesai di akhir tahun, agar kita semua bisa pulih lagi. Setidaknya di kuartal kedua 2022 kita sudah bisa balik lagi,” ucapnya. (Tribunjogja)