Temianus Magayang, Komandan KKB Papua di Yahukimo Ternyata Punya Jabatan Penting, Berikut Faktanya
Temianus yang juga dikenal sebagai Demius Magayang, juga diketahui masih cukup muda yakni baru berusia 25 tahun.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
Di lokasi, petugas melihat mobil Hilux yang ditumpangi Temianus. Tim segera bergerak cepat menyergap dan menangkap buronan tersebut.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan, Temianus terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena mencoba melawan petugas.
Setelah itu, Temianus segera digelandang ke Polres Yahukimo dan selanjutnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai untuk mendapatkan perawatan.
"Dia melawan, jadi terpaksa ditembak," ujarnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (28/11/2021).
Dalam penangkapan itu, Satgas Nemangkawi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu pucuk senjata api pendek rakitan, 8 butir amunisi, 1 unit ponsel, dan 2 buah dompet.
Lalu ada satu unit HT merk Motorola, satu unit pisau, tiga bungkus rokok anggur kupu dan satu unit kalung bercorak bintang kejora.
Sementara itu, itu amunisi diketahui memiliki 8 butir kaliber 5,56 dan kaliber 7,62 satu butir.
Pada Minggu (28/11/2021) siang, Temius Magayang pentolan KKB diterbangkan ke Jayapura.
Dia diterbangkan mengggunakan Pesawat Wings ATR 72-600 PK-WJL dan dijaga ketat.
Baca juga: Sepak Terjang Tendius Gwijangge, Otak Penyerangan Koramil Suru-suru, KKB Pecahan Lekagak Telenggen
Baca juga: OPM Tolak Ajakan Mabes Polri untuk Gencatan Senjata, Ingin Langsung Dialog dengan Presiden Jokowi
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan Temuis Magayang terlibat tiga kasus pembunuhan yang memakan empat korban jiwa di Distrik Dekai.
Antara lain, "Melakukan penganiayaan berat terhadap Staf KPUD Yahukimo almarhum Henry Jovinski," ujar Kamal dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Senin (29/11/2021).
Pembunuhan terhadap staf KPU Yahukimo Hendrik Yovinski terjadi pada 11 Agustus 2020.
Staf KPU lain yang bersama Hendrik, Kenan Mohi saat itu berhasil selamat.
Peristiwa terjadi ketika keduanya yang tengah mengantar obat untuk istri Mohi tiba-tiba diadang warga dan diminta mengeluarkan KTP.
Saat mengeluarkan KTP, korban ditikam dari belakang. Tak lama kemudian muncul pelaku lain yang ikut menyerang korban.