Berita PSIM
Pesan Seto Nurdiyantoro untuk Mas Kaesang Setelah PSIM Lolos ke Babak 8 Besar Liga 2 2021/22
Seto Nurdiyantoro mengirimkan pesan kepada Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep. "Mas Kaesang, salam dari saya,
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM- Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro mengirimkan pesan kepada Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep, seusai tim berjuluk Laskar Mataram memastikan lolos ke babak 8 besar Liga 2 2021/22, Selasa (30/11/2021).
Satu tiket ke babak 8 besar dalam genggaman PSIM Yogyakarta usai meraih kemenangan tipis 1-0 atas Persijap Jepara pada laga pamungkas Grup C Liga 2 2021/22 di Stadion Manahan, Solo.
Dengan kemenangan ini, PSIM Yogyakarta berhasil ke babak delapan besar dengan menempati posisi runner-up Grup C.
PSIM Yogyakarta lolos ke babak 8 besar bersama Persis Solo yang keluar sebagai jawara Grup C.
"Mas Kaesang, salam dari saya, selamat nggih. Ya saya mendoakan untuk Persis Solo yang terbaik, apapun itu jelas silaturahmi harus kita jaga. Rivalitas hanya 90 menit di pertandingan, kalau ada salah saya mohon maaf, tapi artinya kalau nggak gitu, kita nggak deket," ujar Seto.
"Terima kasih Mas Kaesang, sudah memberikan semangat dan motivasi buat kami, memberikan support yang positif. Doa kami dan doa kami semuanya, buat Persis dan Mas Kaesang selalu sehat dan sukses," tambahnya.
Baca juga: PSIM Yogyakarta Lolos ke Babak 8 Besar, Seto Nurdiyantoro: Bersyukur, Tuhan Masih Percaya Kami
Sebelumnya, Kaesang Pangarep, secara blak-blakan menyatakan dukungannya kepada Persijap Jepara agar dapat meraih kemenangan kontra PSIM Yogyakarta pada laga pamungkas Grup C Liga 2 2021/22, Selasa (30/11) di Stadion Manahan, Solo.
Hal tersebut Kaesang ungkapkan usai menyaksikan Persis Solo ditekuk PSCS Cilacap di laga terakhir babak penyisihan Grup C, Senin (29/11) kemarin.
"Persijap kudu menang (Persijap harus menang," soraknya penuh semangat saat meninggal Stadion Manahan, Senin (29/11/2021).
Ya, ucapan Kaesang seolah mengisyaratkan Persis Solo enggan melaju bersama rival bebuyutan PSIM Yogyakarta sebagai perwakilan Grup C di babak 8 besar. Bisa diartikan, Persis Solo lebih 'nyaman' melaju bersama PSCS Cilacap.
Kemenangan atas Persis Solo membuat membuat PSCS Cilacap sempat menggusur PSIM Jogja dari posisi kedua karena menang head to head.
Namun dengan kemenangan yang diraih PSIM Yogyakarta atas Persijap Jepara di laga pamungkas, tiket menuju babak 8 besar dalam genggaman Laskar Mataram, menyandang posisi runner up Grup C untuk mendampingi Persis Solo lolos ke babak 8 besar.
Jalannya Pertandingan
Jalannya pertandingan, berlangsung lambat pada menit-menit awal hingga memasuki menit ke-5.
PSIM Yogyakarta memang memulai serangan lebih dulu, tetapi belum ada peluang yang juga berhasil dilahirkan.
Para pemain Persijap Jepara berhasil memotong bola begitu saja.
Persijap berusaha untuk membangun serangan, tetapi mereka cukup kesulitan membobol pertahanan PSIM Yogyakarta.
Hingga memasuki menit ke-8, kedua tim masih cukup berhati-hati dalam membangun serangan.
PSIM Yogyakarta membuka peluang pertamanya pada menit ke-13 melalui tendangan bebas dari sisi kanan gawang Persijap.
Sayangnya, bola mampu ditepis begitu saja oleh Harlan Suardi.
Duel di tengah lapangan kembali ditunjukkan oleh kedua tim.
Persijap mencoba membangun serangan pada menit ke-20, tetapi mereka hanya mampu berkutat di tengah lapangan.
Laskar Mataram berusaha melakukan serangan cepat dengan merangsek ke pertahanan Persijap.
Akan tetapi, kemelut di depan gawang Persijap tak mampu dimanfaatkan dengan baik karena tendangan Syarif Wijianto masih terlalu melebar ke sisi kiri gawang.
Persijap melancarkan serangan bertubi-tubi ke gawang PSIM melalui Faldi Ades Tama dari sisi kanan.
Faldi dkk berhasil membuka peluang melalui bola mati, tetapi tak ada bola yang mampu mengentarkan gawang PSIM.
Memasuki menit ke-33, PSIM mencoba membangun serangan cepat dan sukses merangsek ke pertahanan Persijap.
Akhirnya mereka pun berhasil membuka peluang emas melalui bola mati setelah pemain PSIM dilanggar.
Arif Satya Yudha Alkanza akhirnya sukses menjadi pembeda pada laga kali ini.
PSIM sukses mencetak gol melalui Arif Satya Yudha Alkanza yang melakukan tendangan bebas terarah ke gawang Harlan Suardi.
Tendangan Yudha itu pun bersarang dengan bagus ke gawang Harlan pada menit ke-37.
Dengan itu, PSIM membuka peluang lebih besar lolos ke babak delapan besar dengan memimpin lebih dulu pertandingan 1-0.
Setelah unggul, para pemain PSIM pun menurunkan tempo permainan mereka.
Meski mereka masih mencoba untuk terus melahirkan peluang beberapa kali.
Tetapi Ricki Ariansyah dkk tak membiarkan para pemain PSIM memimpin pertandingan, mereka mencoba membangun serangan.
Walaupun bola mereka selalu dapat dipatahkan para pemain belakang PSIM Yogyakarta.
Hingga tambahan waktu dua menit diberikan tak ada lagi gol tercipta dan babak pertama dipimpin oleh PSIM 1-0.
Tetinggal 1-0 di babak pertama membuat Persijap Jepara meningkatkan intensitas permainan mereka.
Namun, mereka lagi-lagi kesultan menembus pertahanan rapat PSIM.
Bahkan tak butuh waktu lama bagi PSIM untuk membalas serangan cepat para pemain PSIM.
Melalui Yudha Alkanza PSIM kembali mengancam gawang Harlan pada menit ke-47.
Tetapi bola masih dapat dihalau begitu saja oleh Harlan.
Tak berhenti begitu saja, PSIM kembali membuka peluang pada menit ke-50 melalui tendangan bebas setelah Yudha dilanggar.
Bola mati tersebut tak dapat dimanfaatkan dengan baik karena tendangan bebas yang dieksekusi Yudha itu masih cukup melebar ke sisi kiri gawang.
Persijap Jepara masih cukup penasaran dengan gawang Imam Arief Fadillah.
Namun, kekokohan para pemain PSIM masih sulit ditembus olehnya.
Sugeng Efendi gagal menambah gol pada menit ke-54, setelah berhasil menggiring bola tanpa pengawalan hingga ke pertahanan Persijap.
Sugeng yang hanya berhadapan dengan Harlan gagal mencetak gol karena tendangan tepat berada di atas gawang.
PSIM pada laga kali ini bertahan dengan disiplin.
Namun, saat mereka melihat celah yang dilakukan oleh Hendri Satriadi dkk pun langsung merangsek.
Anak asuh Seto Nurdiyantoro itu bahkan terlihat memimpin pertandingan dengan baik hingga memasuki menit ke-61.
Persijap mulai terlihat keteteran membendung serangan para pemain PSIM.
PSIM yang sedari tadi tak membiarkan para pemain Persijap pun mencoba melakukan penyegaran.
Seto memasukkan beberapa pemain baru yakni Nanda Nurrandi dan Ilhamul Irhaz pada menit ke-67.
Namun, masuknya para pemain tersebut belum mampu membuat perubahan besar hingga menit ke-70 karena serangan mereka masih mampu dipatahkan para pemain bertahan Persijap.
Persijap membuka peluang melalui Aji Kurniawan pada menit ke-74 melalui tendangan langsung ke arah gawang Imam Arief.
Sayangnya bola dapat dimentahkan begitu saja oleh Imam sehingga si kulit bundar keluar begitu saja.
Tak hanya menunjukkan permainan bertahan, tetapi para pemain PSIM juga terus melancarkan serangan.
Mereka berusaha untuk terus menambah gol, tetapi peluang yang diciptakan Ken pada menit ke-87 tepat sasaran dalam pelukan Harlan.
Pertandingan mulai berlangsung dengan tempo lambat pada akhir-akhir pertandingan.
Sehingga dengan tambahan waktu tiga menit diberikan tak lagi ada tambahan gol yang tercipta. (TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)