Penjelasan Menkes Budi Gunadi Terkait Munculnya Varian Virus Corona Omicron

Varian baru virus Corona yang dikabarkan pertama kali muncul di Bostwana Afrika Selatan ini disebut-sebut memiliki potensi tingkat penularan tinggi

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
dok.via Tribunnews
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin 

TRIBUNJOGJA.COM - Kemunculan mutasi virus corona terbaru, yakni varian Omicron, menjadi perhatian negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

Varian baru virus Corona yang dikabarkan pertama kali muncul di Bostwana Afrika Selatan ini disebut-sebut memiliki potensi tingkat penularan lebih tinggi.  

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, buka suara terkait kemunculan varian virus Corona Omicron ini. 

Budi Gunadi Sadikin menyebutkan varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron memang kemungkinan besar mempunyai transmisi penularan lebih tinggi dibandingkan varian-varian sebelumnya.

"Kemungkinan besar dia lebih cepat penularannya," ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Minggu (28/11/2021).

Baca juga: Strategi Pemerintah Antisipasi Varian Afrika Selatan Omicron

Baca juga: Varian Baru B.1.1.529, Jadi Virus Corona Paling Bermutasi dari yang Pernah Ada

Budi mengungkapkan, sejauh ini belum ditemukan adanya indikasi bahwa varian ini bisa meningkatkan keparahan.

Efek tersebut hingga kini belum teridentifikasi.

Meski begitu, ia menambahkan, varian ini kemungkinan besar dapat menurunkan kemampuan antibodi seseorang, baik yang telah divaksinasi maupun yang memiliki antibodi alami karena telah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

"Kemungkinan besar iya. Balik lagi, belum dikonfirm," katanya.

Terkait karakteristik varian ini, Budi mengaku, belum bisa memaparkan dengan rinci.

Sebab, varian tersebut masih dalam tahap penelitian hingga kini.

"Jadi ada tiga kelompok bahaya, meningkatkan keparahan, meningkatkan tranmisi, menurunkan kemampuan dari antibodi dari infeksi dan vaksinasi," kata Budi.

Budi Gunadi Sadikin
Budi Gunadi Sadikin (Dok. BNPB via kompas.com)

"Untuk yang pertama belum ada konfirmasi, untuk kedua dan ketiga kemungkinan besar iya. Tapi belum konfirmasi, sekali lagi. Karena, sedang diteliti terus oleh parah ahlinya," imbuh dia.

Untuk diketahui, pada Kamis (26/11/2021) pejabat Afrika Selatan mengumumkan munculnya varian baru virus corona di negara mereka. Varian B.1.1.529 yang terdeteksi kali pertama di Botswana diketahui membawa banyak mutasi virus corona.

Menurut National Institute for Communicable Diseases (NICD) yang dikelola pemerintah setempat, sebanyak 22 kasus Covid-19 dari infeksi varian B.1.1.529 yang tercatat di negara tersebut setelah dilakukan pengurutan genom.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved