Pemkot Magelang Tekan Angka Stunting Lewat Kampung KB

Pemerintah Kota Magelang bertekad terus menekan jumlah anak penderita stunting di wilayah ini. Upaya pencegahan pun terus dilakukan

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Magelang 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang bertekad terus menekan jumlah anak penderita stunting di wilayah ini.

Upaya pencegahan pun terus dilakukan oleh segenap elemen, tidak hanya dinas terkait tapi juga masyarakat.

Wali Kota Magelang, dr Muhammad Nur Aziz mengatakan, setidaknya sejauh ini ada 62 kasus anak stunting di Kota Magelang.

Jumlah ini diharap terus berkurang tiap tahun sampai betul-betul nol stunting.

Baca juga: Polisi Mintai Keterangan 3 Saksi Dalam Kasus Pembakaran Omah PSS 

“Bagaimana kita siapkan generasi baru terbaik kalau masih ada stunting. Kalau masih ada stunting, menunjukkan kesehatan di kota tidak bagus. Harus kita tekan sampai nol dengan program-program terbaik,” ujarnya Senin (29/11/2021).

Ia menuturkan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam kurun waktu lama.

Hal ini menyebabkan kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya.

“Maka, pencegahannya sedini mungkin asupan gizi ke anak harus tercukupi. Adanya Kampung KB ini tentu diharap dapat membantu pencegahan stunting ini. Para relawan saya minta ikut menangani ini dan menjaga agar tercipta keluarga berkualitas,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Intan Suryahati mengaku, optimistis kasus stunting dapat teratasi.

Dalam menangani ini, dinasnya tidak sendirian, mengingat masalah stunting bukan tanggung jawab Dinas Kesehatan semata tapi juga dinas-dinas terkait, termasuk masyarakat.

“Kami kolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP4KB). Juga Tim Penggerak PKK dan elemen masyarakat sampai ke tingkat bawah,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala DP4KB Kota Magelang, Khudoifah mengemukakan, penanganan stunting menjadi salah satu fokus kegiatan di Kampung KB.

Disebutkannya, sebesar 20 persen dari anggaran kegiatan di Kampung KB untuk penanganan stunting.

“Bersama-sama kita tekan kasus stunting sampai nol. Dengan adanya Kampung KB ini memang diharapkan dapat membantu menangani kasus stunting ini dengan baik,” ucapnya.

Baca juga: Disdik Sleman Pastikan Kebutuhan Guru untuk Sekolah Negeri Terpenuhi Melalui Skema P3K

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved