Atasi Kesulitan Air Bersih, Mayjen Maruli Simanjuntak Ingin Bangun 168 Pompa di Bali, NTB dan NTT

Salah satu program yang dijalankan oleh Mayjen Maruli adalah program air bersih.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak (kanan) meninjau pembangunan pompa hidram. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Hingga saat ini jabatan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) masih kosong setelah Jenderal Dudung Abdurachman dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi KSAD.

Sejumlah nama pun disebut menjadi kandidat Pangkostrad yang baru.

Salah satunya Pangdam IX Udayana, Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Meski menjadi salah satu kandidat Pangkostrad, Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat ini masih fokus dengan jabatan yang diembannya.

Salah satu program yang dijalankan oleh Mayjen Maruli adalah program air bersih.

Ketersediaan air bersih masih menjadi masalah bagi warga. Bahkan untuk sekadar mencuci tangan seperti anjuran di masa pandemi Covid-19, susah dilakukan.

“Air adalah kebutuhan utama untuk hidup. Sebagian warga Bali, NTB, dan NTT masih sulit untuk mendapatkan air bersih,” kata jenderal bintang dua yang menjabat Pangdam Udayana sejak 23 November 2020 dikutip Tribunjogja.com dari Tribunnews.com.

"Mereka harus berjalan kaki berkilometer, bahkan terpaksa harus naik-turun bukit. Itu mereka lakukan tiap hari,".

Upaya pemetaan situasi pun dilakukan. Sebanyak 168 titik menjadi prioritas pertama.

Sebagian mengandalkan mata air dan sebagian lagi dari sungai.

Masalahnya sama, mata air dan sungai tersebut lokasinya jauh, bahkan sangat jauh dari pemukiman warga.

“Kami menyiapkan pompa, kemudian mengalirkan air bersih melalui pipa, hingga dekat pemukiman untuk dibuatkan penampungan air bersih,” ujar Pangdam Udayana.

Secara teoritis, tampaknya simpel. Namun praktiknya, sangat sulit. Seperti yang dilakukan di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali.

Para prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa) harus berjibaku menyusuri hutan di tengah lembah, untuk membangun tempat penampung air hingga memasang pipa.

Baca juga: Ditanya Soal Kandidat Pangkostrad, Begini Jawaban KSAD Jenderal Dudung

Bahan material seperti semen dan bagian mesin pompa, harus dibawa ke lokasi menggunakan tali, dari ketinggian ke sumber air di lembah.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved