Pemerintah Buka Opsi Melarang Acara Malam Tahun Baru, Ini Penjelasan Menko Luhut
Hal itu dilakukan guna mencegah potensi adanya lonjakan kasus Covid-19, sekaligus mengindari potensi datangnya gelombang ketiga virus corona
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah membuka opsi untuk melarang acara perayaan malam pergantian tahun baru 2022.
Hal itu dilakukan guna mencegah potensi adanya lonjakan kasus Covid-19, sekaligus mengindari potensi datangnya gelombang ketiga virus corona di tanah air.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, melalui keterangan tertulisnya, Senin (15/11/2021).
"Pemerintah juga berencana untuk melarang perayaan-perayaan tahun baru yang sifatnya dapat menimbulkan kerumunan masyarakat dalam jumlah yang besar," ucap Luhut, dikutip dari siaran pers laman Kemenko Marves.
Baca juga: Daftar Daerah dengan Capaian Vaksinasi Covid-19 di Atas 70 Persen, Salah Satunya DI Yogyakarta
Baca juga: Tanggapan Menko Polhukam Mahfud MD soal Dugaan Bisnis PCR oleh Luhut dan Erick Thohir
Untuk menghadapi Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), Luhut mengatakan pemerintah akan berkoordinasi dan melakukan pengetatan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan protokol kesehatan.
Kemudian, pemerintah juga terus menggenjot percepatan vaksinasi Covid-19.
"Terutama vaksinasi lansia di wilayah yang tingkat vaksinasi umum dan lansia nya masih di bawah 50 persen,” imbuh dia.
Lanjut Luhut, pemerintah akan terus memperkuat pelaksanaan testing dan tracing oleh TNI/Polri dan penemuan kasus aktif, serta memasukkan pasien yang positif ke karantina terpusat untuk mencegah penyebaran di level keluarga.
Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus akibat Nataru.
Menurut Luhut, persiapan tersebut baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi perlu diperhitungkan dari sekarang.
"Kesuksesan dalam menahan kenaikan kasus Covid19 pada periode Nataru 2021, akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi kita ke depan," lanjutnya.

Luhut mengingatkan masyarakat untuk tetap hati-hati menghadapi Nataru.
Dikatakannya, saat ini indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa-Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Nataru tahun lalu dan mendekati posisi periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021.
Untuk itu, ia meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
Pemerintah tidak ingin lonjakan kasus Covid-19 pada pertengahan 2021 kembali terulang.