Adab Minum, Makruhnya Minum Langsung dan Bernafas Langsung di Wadahnya
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (susu).
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah saw. bersabda:
"Janganlah engkau semua minum sekaligus seperti minumnya unta, tetapi minumlah dua kali atau tiga kali. Bacalah Bismillah jikalau engkau semua memulai minum dan bacalah Alhamdulillah jikalau engkau semua angkat - yakni selesai minum." (Hr. Imam Termidzi)
Dari Abu Qatadah r.a. bahwasanya Nabi saw. melarang jikalau ditarik nafas dalam wadah." Muttafaq 'alaih.
keterangan : ditariknya nafas dalam wadah tempat seseorang itu minum.
Dari Anas r.a. bahawasanya Rasulullah saw. diberi susu yang telah dicampur dengan air. Di sebelah kanannya ada seorang A'rab penghuni pedalaman negeri Arab dan di sebelah kirinya ialah Abu Bakar r.a. Beliau saw. lalu minum, kemudian memberikan wadah isi susu itu kepada orang A'rab dan beliau saw. bersabda: "Dahulukanlah yang kanan dulu lalu yang sebelah kanannya." (Muttafaq 'a(aih)
Dari Sahl bin Sa'ad r.a. bahawasanya Rasulullah saw. diberi minuman lalu beliau meminumnya dan di sebelah kanannya ada anak kecil sedang di sebelah kirinya ada beberapa orang tua. Beliau saw. lalu berkata kepada anak yang di sebelah kanannya: "Adakah engkau izinkan jikalau saya memberikan kepada orang-orang tua ini?" Anak itu berkata: "Tidak, demi Allah, saya tidak mahu mengalahkan diri sendiri kepada seseorang pun dari bahagianku daripada Tuan itu." Kemudian Rasulullah saw. meletakkannya di tangan anak tersebut. (Muttafaq 'alaih)
Yakni bernafas di luar wadah. anak kecil itu ialah Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma - sewaktu masih kecilnya.
Kemakruhan Minum
Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya: "Rasulullah saw. melarang memecahkan mulutnya tempat-tempat minum." Yakni memecahkan mulutnya lalu minum daripada tempat itu." (Muttafaq 'alaih)
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah saw. melarang diminumnya sesuatu dari mulut tempat minum itu atau dari mulut girbah - tempat minum dari kulit." (Muttafaq 'alaih)
Dari Ummu Tsabit yaitu Kabasyah binti Tsabit, saudarinya Hassan bin Tsabit radhiallahu 'anhu wa 'anha, katanya: "Rasulullah saw. masuk ke tempat saya lalu minum dari mulut girbah yang digantungkan sambil beliau itu berdiri. Kemudian saya berdiri menuju mulut girbah tadi dan saya memotongnya." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi
Sebabnya wanita itu memotong mulut girbah tadi hanyalah karena dengan maksud hendak menyimpan tempat yang terkena mulutnya Rasulullah saw. dan hendak mengharapkan keberkahan daripadanya serta hendak menjaganya dari penghinaan. Kemakruhan Meniup Dalam Minuman
Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahawasanya Nabi saw. melarang meniup dalam minuman. Ada seorang lelaki berkata: "Ada kotoran mata yang saya lihat di dalam wadah itu." Beliau saw. bersabda: "Alirkanlah - sehingga kotoran itu hilang." Orang itu berkata lagi: "Sesungguhnya saya ini belum merasa puas minum dari sekali nafas." Beliau saw. lalu bersabda: "Kalau begitu singkirkanlah dulu wadahnya itu dari mulutmu - dan bernafaslah di luar wadah. Diriwayatkan oleh Imam Termidzi
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahawasanya Nabi saw. melarang kalau ditarik nafas dalam wadah waktu minum atau ditiupkan di dalamnya." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi
Keterangan Hadis
1. Minumlah minuman yang halal (contoh susu dari hewan ternak)
2. Sunah bernafas tiga kali di luar wadah