Ini Keterangan dalam Alquran dan Hadis Tentang Pentingnya Menjaga Lisan
Pemuda bisa mati sebab terpeleset lisannya tapi tidak mati karena terpeleset kakinya, maka jagalah lisanmu untuk berbenah.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Beliau s.a.w. menjawab: "Bagi Allah, bagi kitabNya, bagi rasulNya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin serta bagi segenap umumnya ummat Islam." (Riwayat Muslim)
Nasihat sendiri adalah nasihat yang diambil melalui pelajaran pengkajian Al-Qur'an dan apa yang telah diajarkan Rasulullah saw.
Sehingga pengajaran itu membentuk siklus pengajaran baru, dan dapat menjadi pedaoman dalam menjalani kehidupan di muka bumi.
Sedangkan kalimat yang tidak baik ( tidak perlu) merupakan omong kosong yang tidak bisa dijadikan satu petunjuk di dalam kehidupan.
Dalam berucap dan bertutur lisan dapat menjadi suatu hal yang baik (membuat orang senang) dan juga akan membuat orang sakit hati bahkan mati.

Kesempatan kali ini mari kita bahas Tentang hakikat bicara dan bahayanya berbicara ;
1. Janganlah banyak bicara
اِذَا تَمَّ عَقْلُ الْمَرْءِ قَلَّ كَلاَمُهُ # وَاَيْقِنْ بِحُمْقِ الْمَرْءِ اِنْ كَانَ مُكْثِرًا
idhaatamma'aqlulmar i qali kalamuhu # waaiqin bihumqilmar iinngkanamukshira
Bila sempurna [cerdas] akal seseorang maka sedikitlah bicaranya,dan yakinlah bodohnya orang yang banyak bicara
Keterangan
Lisan adalah bagian tubuh manusia yang kedua dan paling berpengaruh bagi manusia setelah hati.
Jika hati adalah dasar penunjang keselamatan dan keterpurukan bagi manusia, maka lisan adalah pondasi (tonggak atau tiang) dari keselamatan dan keterpurukan tersebut.
Nabi bersabda : Barang siapa beriman dengan Allah taala dan hari akhir maka bicaralah yang baik atau diamlah. (mustafaqoh alaih)
Untuk itu orang yang menyadari kelemahan dalam dirinya dan keterbatasan dalam akal fikirnya, ia akan membatasi lisannya dalam berbicara kecuali sesuatu yang memiliki manfaat bagi dirinya baik di dunia atau di akhirat kalau di bicarakan.