Berita Bantul Hari Ini
Brimob Polda DIY dan Aliansi Mahasiswa Nusantara Gelar Vaksinasi dan Bagi Bibit Pohon
Brimob Polda DIY bersama Aliansi Mahasiswa Nusantara dan Bidokkes Polda DIY menggelar vaksinasi massal, Kamis (11/11/2021).
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Brimob Polda DIY bersama Aliansi Mahasiswa Nusantara dan Bidokkes Polda DIY menggelar vaksinasi massal, Kamis (11/11/2021).
Selain mendapatkan vaksinasi, masyarakat mendapatkan bibit pohon untuk ditanam.
Ini merupakan rangkaian kegiatan memperingati HUT ke-76 Brimob dan Hari Pohon sedunia.
"Brimob berada di tengah-tengah bersama masyarakat. Beban pandemi ini sudah selayaknya dihadapi bersama. Dengan vaksinasi ini ditujukan untuk memperkuat imun/kekebalan tubuh dan memutus mata rantai Covid-19,” ujar Plt Komandan Batalyon A Pelopor, Brimob Polda DIY AKP Fratika Yudha.
Adapun vaksinasi dilaksanakan di Kalurahan Karang Tengah, Kapanewon Imogiri.
Baca juga: Hampir Seluruh Pedagang Pasar di Kota Yogyakarta Sudah Divaksin Covid-19
Di Karang Tengah, masyarakat yang sudah divaksin baru mencapai 60 persen dari target pemerintah 85 persen.
Menurutnya hal ini karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang vaksin.
“Kebetulan dalam HUT ke-76 Brimob, kita mencoba melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk mengikuti program vaksin ini, yang dilanjutkan dengan pemberian bibit pohon sebagai upaya pencegahan perubahan iklim," imbuhnya.
Ia menjelaskan pihaknya melakukan jemput bola ke rumah beberapa masyarakat, sekiranya sudah lanjut usia dan tidak memungkinkan ke tempat vaksin.
Selain itu, bersama Aliansi Mahasiswa Nusantara dan Nakes Bidokkes Polda DIY, pihaknya juga memberikan bibit pohon ke masyarakat.
Krisis dunia tidak hanya pandemi Covid-19, namun juga perubahan iklim, membuat Brimob Gondowulung elaborasi dengan Aliansi Mahasiswa Nusantara yang memiliki rangkaian kegiatan menyambut Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) yang jatuh pada tanggal 28 November 2021.
Baca juga: Binda DIY Lakukan Penyisiran Terhadap Warga dan Pelajar Belum Vaksin di Gamping Sleman
“Selama setahun setengah terakhir, dunia dihajar bertubi-tubi oleh serangan pandemi Covid-19. Tetapi, ada yang lebih berbahaya dari pandemi, yaitu dampak perubahan iklim (climate change),” ujar Ketua Aliansi Mahasiswa Nusantara, Altingia Arie .
Menurutnya, perubahan iklim akan memiliki dampak jangka menengah dan panjang yang lebih signifikan terhadap kehidupan manusia dan bumi.
Dan tidak ada vaksin untuk perubahan iklim.
Selama dekade terakhir, 83 persen dari semua bencana yang dipicu bahaya alam disebabkan cuaca ekstrem dan peristiwa terkait iklim, seperti badai, banjir dan gelombang panas.