Liga 2 2021
PSCS Cilacap Ditekuk PSG Pati, Persaingan di Grup C Liga 2 2021/22 Makin Sengit
Laskar Nusakambangan gagal memangkas jarak poin dari pemuncak klasemen yakni Persis Solo, usai takluk 1-0 dari PSG Pati.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Persaingan di Grup C Liga 2 2021/22 dipastikan makin sengit menyusul kekalahan yang diderita PSCS Cilacap dari PSG Pati pada matchday ketujuh di Stadion Manahan, Solo, Selasa (9/11/2021).
Laskar Nusakambangan, julukan PSCS Cilacap, gagal memangkas jarak poin dari pemuncak klasemen yakni Persis Solo, usai takluk 1-0 dari PSG melalui gol semata wayang yang dicetak Yuda Risky Irawan (74').
Berdasarkan hasil pertandingan ini, PSCS tetap menempati urutan kedua di bawah Persis Solo dengan nilai 11 poin.
Sementara itu, tambahan 3 poin menempatkan PSG Pati pada peringkat kelima Grup C. Dari tujuh pertandingan, PSG dua kali memetik kemenangan, dua kali imbang dan tiga kali menelan kekalahan dengan total nilai keseluruhan 8 poin.
Jalannya pertandingan, PSG Pati mengambil inisiatif menyerang sejak sepak mula, mengincar kemenangan demi memperbaiki posisi di tabel klasemen.
Baca juga: LIVE Streaming Persis Solo vs Persijap Jepara: Jadwal Liga 2 Hari Ini Pukul 20.30 WIB
Baca juga: Danilo Fernando Mundur dari PSS Sleman, Arthur Irawan Hengkang ke Persis Solo?
Peluang pertama didapat pada menit ke-13, akan tetapi sepakan M Rendra mampu ditepis kiper Ali Budi Raharjo.
PSG kembali mendapat peluang pada menit 25 melalui tendangan keras Zulham Zamrun, yang berhadapan dengan kiper Ali Budi Raharjo, tetapi sayang bolanya melambung di atas gawang PSCS.
Peluang emas PSCS terjadi pada menit 35 melalui tendangan M Kasim Botan, tetapi sayang bola mampu ditangkap kiper PSG Annas Fitranto sehingga kedudukan tetap imbang 0-0 hingga babak pertama usai.
Usai turun minum, PSG bermain cukup baik karena mereka memompa semangat untuk bisa memenangkan pertandingan tersebut dan meraih poin penuh.
Sedangkan PSCS, yang bermain dengan mengandalkan serangan balik cepat, belum membuahkan gol.

PSCS mendapat peluang emas pada menit 65 melalui tendangan M Kasim Botan, saat terjadi kemelut di depan gawang PSG, tetapi sayang bolanya membentur mistar gawang dan selamatlah gawang PSG.
Namun, PSG yang terus menekan pertahanan PSCS sepanjang babak kedua mampu membuahkan gol pada menit 74 melalui kaki Yuda Risky Irawan, sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk PSG.
Gol semata wayang PSG itu tercipta saat terjadi kemelut di depan gawang PSCS, dan bola langsung disambar oleh Yuda Risky.
Keunggulan tipis PSG Pati atas PSCS Cilacap bertahan hingga wasit Heri asal Nanggroe Aceh Darussalam meniup peluit panjang tanda babak kedua usai.
Peluang PSIM Yogyakarta Kembali Terbuka
Kemenangan 3-1 yang diraih PSIM Yogyakarta dari Hizbul Wathan (HW) FC, Senin (8/11) kemarin, kembali membuka peluang Laskar Mataram untuk bersaing lolos dari Grup C ke babak 8 besar Liga 2 2021/22.
Sebab, tambahan 3 poin membuat tim asuhan Seto Nurdiyantoro ini menempel ketat dua klub teratas di Grup C, yakni Persis Solo (12 poin) dan PSCS Cilacap (11 poin).
Laskar Mataram sejauh ini telah mengoleksi 10 poin, hasil dari 2 kali menang, 4 imbang, dan 1 kalah.
Sehingga asa untuk mendapat peluang lolos delapan besar makin terbuka. Kendati begitu, bagi Seto hal yang paling penting saat ini adalah fokus terhadap pertandingan berikutnya, alih-alih berpikir jauh untuk dapat lolos ke babak delapan besar.
"Tapi saya lebih fokus ke pertandingan, saya serahkan hasilnya ke Tuhan, kalau memang diizinkan delapan besar bisa digapai," kata Seto usai laga kontra HW FC.
"Terpenting tim harus bekerja keras dulu dan kami tidak akan berpikir terlalu jauh untuk delapan besar, dan pilih fokus ke tiap pertandingan," tambahnya.

PSIM Yogyakarta sebenarnya tertinggal lebih dulu pada laga kontra HW FC di Stadion Manahan, Solo, Senin (8/11), sebelum akhirnya sukses membalikkan kedudukan lewat 3 gol yang masing-masing dicetak Yudha Alkanza (30'), Ilhamul Irhaz (51') dan Sugeng Efendi (58').
Penyerang HW FC, Vengko Armedya membuka keunggulan menjadi 1-0 pada menit ke-3 usai memanfaatkan umpan Zulfikar Achmad dari tendangan sudut.
PSIM tak tinggal diam usai kecolongan. Mereka terus memegang penguasaan bola dan menambah intensitas serangan.
Alhasil, mereka mampu menyamakan kedudukan meski terpaut yang cukup lama.
Ialah Yudha Alkanza mampu membuat gol penyama kedudukan setelah memanfaatkan umpan Arbeta Rockyawan pada menit ke-30.
Ternyata, gol tersebut sekaligus menutup babak pertama dengan skor 1-1.
Baca juga: PSIM Yogyakarta Kembali Buka Peluang Lolos ke Babak 8 Besar, Seto Nurdiyantoro: Harus Kerja Keras!
Baca juga: PSIM Yogyakarta Buka Peluang Lolos 8 Besar Liga 2, Seto Nurdiyantoro Pilih Fokus ke Pertandingan
Usai turun minum, PSIM kembali tampil dominan. Bahkan, permainan yang mereka tunjukkan di babak kedua lebih garang dibanding babak pertama
Mengingat, mereka hanya butuh kurang lebih 15 menit untuk mencetak dua gol di awab babak kedua.
Muhammad Ilhamul Irhaz mencatatkan namanya di papan skor sekaligus membawa keunggulan 2-1 bagi PSIM pada menit ke-51.
Tak berselang lama, sepakan keras Sugeng Efendi membuat skor menjadi 3-1 pada menit ke-58.
Dengan tambahan dua gol itu, PSIM Yogyakarta semakin tampil percaya diri.
Namun, mereka gagal menambah keunggulan hingga peluit berakhirnya pertandingan dibunyikan.
"Kami bersyukur kami beruntung kali ini walaupun masih banyak kekurangan, semoga kita bisa benahi di pertandingan berikutnya di situ, di babak pertama saya instruksikan pemain lebih di awal mencoba lebih menekan, dan mendominasi, tapi kenyataannya tidak berjalan dengan baik, mungkin di pertengahan babak pertama bisa bangkit," kata Seto.

"Di babak kedua kita instruksikan lagi lebih banyak menekan, dan hasilnya bisa memenangkan pertandingan, tentang hasil kita syukuri, dan tetap berbenah," imbuh Seto.
Selanjutnya pelatih asal Kalasan, Kabupaten Sleman itu menyoroti performa timnya masih memikul beban dari putaran pertama yang belum berjalan dengan baik.
Seperti diketahui, PSIM pada putaran pertama hanya mampu meraih satu kemenangan, sekali kalah, dan tiga kali imbang.
"Beban pasti ada, tapi bagaimana kita kelola itu, mudah-mudahan ini bisa jadi pelajaran. Tinggal bagaimana mengubah beban itu menjadi motivasi yang berbeda," tandasnya.
(TRIBUNJOGJA.COM/ HAN)