Profil Letjen Bakti Agus dan Letjen Dudung, Kandidat Terkuat KSAD Pengganti Jenderal Andika Perkasa
Letjen Bakti Agus Fadjari dan Letjen Dudung Abdurachman menjadi dua nama yang disebut jadi kandidat terkuat KSAD
Penulis: Muhammad Fatoni | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Dua nama jenderal bintang tiga TNI disebut-sebut menjadi kandidat terkuat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pengganti Jenderal Andika Perkasa.
Keduanya adalah Letjen Bakti Agus Fadjari dan Letjen Dudung Abdurachman.
Letjen Bakti Agus saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).
Sementara Letjen Dudung Abdurachman merupakan mantan Pangdam Jaya yang saat ini menjabat sebagai Pangkostrad.
Baca juga: Ini Janji Andika Perkasa Setelah jadi Panglima TNI : Jaga Kekompakan TNI AD, AL dan AU
Baca juga: Prediksi Calon KSAD Pengganti Jenderal Andika Perkasa, Sejumlah Jenderal Bintang Tiga Masuk Hitungan
Seperti diketahui Jenderal Andika Perkasa akan segera meninggalkan posisinya sebagai KSAD dan bakal menjabat Panglima TNI.
Hal itu setelah DPR RI menyetujui dan mengesahkan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI tinggal menunggu waktu.
Karena itu, posisi KSAD pun bakal segera ditentukan untuk menggantikan posisi Jenderal Andika Perkasa.

Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), TB Hasanuddin, menyuarakan prediksinya kepada dua sosok Letnan Jenderal (Letjen) TNI.
"Dari ini seperti apa tradisinya sekarang, biasanya ya KSAD itu adalah mereka yang bintang 3 diangkat dari Wakasad atau Pangkostrad. Itu yang sudah-sudah seperti itu," ucapnya diberitakan Tribunnews.com.
Inilah profil dan sosok kedua Letjen yang diprediksi jadi KsSAD selanjutnya.
1. Letjen Bakti Agus

Mengutip dari Surya.co.id, Letjen TNI Bakti Agus Fadjari lahir pada 1 Agustus 1964.
Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 5 Maret 2021 menjabat Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad).
Letjen Bakti Agus, lulusan Akmil 1987 ini berpengalaman dalam bidang infanteri.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Kodam IV/Diponegoro.
Riwayat Pendidikan:
Akmil (1987)
Suslapa I/Inf (1994)
Diklapa II/Inf (1997)
Seskoad (2001)
Sesko TNI (2012)
Lemhanas (2014)
Riwayat Jabatan:
Danyonif 621/Manuntung (01—11—2002)
Kasi Ops Korem 101/Antasari (01—11—2004)
Dandim 1007/Banjarmasin (15—02—2006)
Danrem 074/Warastratama (25—03—2014)
Danrem 032/Wirabraja[3] (28—09—2015)
Kasdam IV/Diponegoro[4] (27—10—2017)
Staf Khusus Kasad[5] (24—09—2018)
Aster Kasad[6] (25—01—2019)
Pangdam IV/Diponegoro[7](18—06—2020)
Wakasad (05—03—2021)
Riwayat Penugasan:
Operasi Timor Timur (1989)
Operasi Timor Timur (1992)
Operasi Timor Timur (1995)
Operasi Aceh (2003)
2. Letjen Dudung Abduracham

Letjen Dudung Abdurachman adalah pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 16 November 1965.
Diberitakan Tribunnews.com, Letjen Dudung Abdurachman lulus dari Akademi Militer pada 1988 dari kecabangan infanteri.
Ia kemudian menjabat sebagai Wagub Akademi Militer pada tahun 2015 hingga 2016.
Keluar dari lingkup Akademi Militer, Letjen Dudung Abdurachman juga pernah menjabat sebagai staf khusus KSAD dan Waaster KASAD.
Baca juga: Dua Jenderal Bintang 3 Ini Disebut Calon Penganti KSAD, Salah Satunya Jenderal Kelahiran Gunungkidul
Baca juga: DPR RI Restui Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Berikut Visi dan 8 Fokus Utama Tugasnya
Hingga pada 2018, ia kembali ke lingkup akademi militer dan menjabat sebagai Gubernur Akmil hingga 2020.
Setelahnya ia diangkat sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020.
Meski baru 10 bulan menjabat Pangdam Jaya, tapi Letjen Dudung Abdurachman langsung diangkat menjadi Pangkostrad, salah satu jabatan strategis di TNI AD.
Loper Koran
Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, ia mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.
Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi meninggal dunia saat Dudung Abdurachman duduk di bangku SMP.
"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.
Ia pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.
"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling di asrama jualan," tuturnya.
Tanpa rasa malu, pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat duduk di bangku SMA.
"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.
Setelah rutinitasnya mengantar koran selesai, Dudung Abdurachman mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.
Lantas, kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang dijajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.
Hingga akhirnya oknum Tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.
Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi Dudung Abdurachman hingga mengaku mulai bangkit dan semangat.
"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya," ujar Dudung.
Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini ia suskes menjadi seorang Perwira TNI AD.

Riwayat Jabatan:
- Dandim 0406/Musi Rawas
- Dandim 0418/Palembang
- Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011
- Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011
- Dandenma Mabes TNI
- Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016
- Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017
- Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018
- Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020
- Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020
- Pangkostrad TNI AD
(Tribunnews.com/Chrysnha/Surya.co.id.Putra Dewangga Candra Seta)