BREAKING NEWS : Jasad Warga Wonosari Gunungkidul yang Hanyut di Sungai Oya Ditemukan Pagi Ini
Korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR sekitar pukul 05.30 WIB. Saat ditemukan, kondisi Suseno sudah tak bernyawa.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Suseno (63), warga asal Pedukuhan Jatirejo, Pedukuhan Gari, Wonosari, Gunungkidul berhasil ditemukan pada Senin (08/11/2021) pagi.
Ia sebelumnya dilaporkan hanyut di aliran Sungai Oya pada Minggu (07/11/2021) sore.
Korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR sekitar pukul 05.30 WIB. Saat ditemukan, kondisi Suseno sudah tak bernyawa.
Kepala Basarnas Yogyakarta, Wahyu Efendi, dalam keterangannya menyampaikan jasad korban ditemukan di dekat Jembatan Bunder, Playen.
"Jaraknya sekitar 7 kilometer (km) dari lokasi kejadian," kata Wahyu memberikan keterangannya pagi ini.
Begitu ditemukan, jasad Suseno langsung dievakuasi dengan perahu karet.
Adapun jasadnya langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Proses pencarian Suseno sendiri berlangsung sejak Minggu sore kemarin.
Pascapenemuannya, Wahyu menyatakan operasi SAR Gabungan ditutup.
"Semua unsur yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing," ujar Wahyu.
Suseno dilaporkan hanyut di Pedukuhan Gatak, Kalurahan Gari, Wonosari Gunungkidul sekitar pukul 14.30 WIB.
Kejadian tersebut disaksikan oleh sejumlah warga setempat.
Kasubbag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto, menyampaikan korban saat itu bermaksud menyeberang melewati Bendungan Sungai Oya. Saat itu, ia baru saja selesai bekerja menggarap lahan.
"Namun saat akan menyeberang itu, korban terpeleset dan jatuh ke aliran sungai," jelasnya.
Kejadian tersebut disaksikan oleh Bani (52), warga setempat yang saat itu tengah memancing bersama rekan-rekannya.
Ia bersama warga pun berupaya menolong korban, namun gagal.
Peristiwa tersebut lantas dilaporkan ke Polsek Wonosari. Pencarian pun langsung melibatkan unsur SAR, Tagana, hingga BPBD, dengan posko didirikan di salah satu rumah warga dekat dengan lokasi kejadian.
"Pencarian cukup sulit karena derasnya arus Sungai Oya," ungkap Suryanto.(*)