Antisipasi Penyebaran Covid-19 dari Klaster Takziah di Bantul, Dinkes Kulon Progo Gencarkan Tracing

Gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo masih melakukan proses tracing terhadap ketiga warganya yang masuk dalam klaster

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
Ilustrasi Covid-19 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo masih melakukan proses tracing terhadap ketiga warganya yang masuk dalam klaster takziah di Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul.

Upaya tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan tiga orang yang masuk dalam klaster itu merupakan warga dari Kapanewon Ngargosari (Samigaluh), Kembang (Nanggulan) dan Tirtorahayu (Galur). 

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 4 November 2021: Terjadi 33 kali Gempa Guguran Pagi Ini

"Mereka saat ini sedang menjalani isolasi di rumah masing-masing," kata Budi, Kamis (4/11/2021). 

Dari adanya tiga temuan tersebut, Dinkes melakukan tracing kepada 10 orang yang memiliki riwayat kontak erat. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Rina Nuryati melanjutkan dari hasil tracing itu didapatkan dua orang yang positif Covid-19.

Satu di antaranya hasil dari tracing sekolah. 

"Keduanya berasal dari Kapanewon Lendah dan Galur. Namun saat ini mereka sudah menjalani isolasi di rumah masing-masing," ucap Rina. 

Baca juga: Gempa Kembali Guncang Ambarawa dan Sekitarnya, Hingga Kini Tercatat Ada 41 Gempa Swarm

Oleh sebab itu, sebagai antisipasi agar Covid-19 tidak semakin menyebar maka Dinkes Kulon Progo masih terus menggencarkan proses tracing dan melakukan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat. 

Untuk diketahui, penularan Covid-19 dari klaster takziah juga merambat ke Kabupaten Sleman ada 12 orang dan Gunungkidul 1 orang. 

Adapun klaster takziah di Bantul sendiri terdapat 15 kasus. Penularan menyebar hingga 5 kapanewon yang ada di kabupaten tersebut. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved