FSMR ISI Yogyakarta Gelar Seminar Virtual, Sarana Pertukaran Wawasan dan Ilmu Pengetahuan
Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta kembali mengadakan seminar virtual mengusung tema 'Kreativitas Seni
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM - Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta kembali mengadakan seminar virtual mengusung tema 'Kreativitas Seni dan Media Tanpa Batas di Tengah Pandemi Covid 19', 3-4 November 2021, pukul 09.00-15.00 WIB.
Seminar akan dilaksanakan secara daring melalui platform zoom meeting dan akan disiarkan langsung melalui kanal Youtube FSMR, ISI Yogyakarta.
Tahun ini, seminar virtual FSMR ISI Yogyakarta menghadirkan keynote speakers, yaitu Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S. M.Hum., DEA., dari Fakultas IImu Budaya Universitas Gadjah Mada yang akan mempresentasikan makalah berjudul 'Menegosiasi Ruang Virtual: Kreativitas Seni di Masa Pandemi' dan Kurniawan Adi Saputro, S.IP, M.A. Ph.D., dari FSMR ISI Yogyakarta yang akan mempresentasikan makalah berjudul 'Suatu Strategi untuk Penelitian Fotografi'.
Baca juga: Satgas Covid-19 Bersiap Bubarkan Kerumunan di Tempat Wisata di DI Yogyakarta Saat Libur Nataru
Ketua panitia seminar virtual FSMR 2021, Zulisih Maryani M.A. mengatakan, seminar akademik ini menjadi sarana pertukaran wawasan dan ilmu pengetahuan baik di demisi maupun masyarakat umum.
"Forum ilmiah seperti ini menjadi wadah aspirasi akademik yang luas sebagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan terutama terkait bidang seni dan media," ungkap Zulisih Maryani.
Lebih jauh, dalam seminar kali ini sebanyak 25 artikel ilmiah akan dipresentasikan. Rinciannya, 16 artikel berasal dari akademisi luar ISI Yogyakarta dan 9 artikel dari akademisi ISI Yogyakarta. Institusi asal pemakalah dari luar ISI Yogyakarta antara lain Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Jenderal Soedirman, Institut Seni Indonesia Surakarta, Institut Teknologi Kalimantan, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Multimedia Nusantara, BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta, dan Institut Mamba’ul ’Ulum Surakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Pembantu Dekan I Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn mewakili dekan menjelaskan bahwa seminar akademik merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh FSMR ISI Yogyakarta. Akan tetapi, selama masa pandemi Covid-19, dilaksanakan secara daring atau virtual dengan memanfaatkan teknologi informasi.
"Ini merupakan seminar yang berguna untuk kita, karena di samping proses belajar dan mengajar kita dituntut oleh Tri Dharma perguruan tinggi, dimana pada satu sisi kita juga harus memberi pembelajaran kepada mahasiswa tapi juga harus melakukan proses penelitian," ujar Edial Rusli.
"Nah dari proses penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa pemakalah itu kemudian diseminarkan, dan yang terbaik nantinya akan dimasukkan ke dalam jurnal. Sehingga, tidak hanya seminar terus rampung," jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sebenarnya ada banyak artikel yang masuk. Akan tetapi, artikel yang masuk harus memenuhi sejumlah persyaratan di antaranya memenuhi kuota, tulisan serta judul yang sesuai dengan tema.
"Jumlah artikelnya sebenarnya ada 25 lebih yang masuk, namun ada yang tidak lolos. Proses ketidaklolosan ini bukan berarti karena artikelnya jelek, melainkan 'salah kamar' begitu," jelasnya.
Diharapkan, seminar virtual ini dapat bermanfaat baik secara individu maupun kelembagaan. Para akademisi dapat memanfaatkan ruang virtual dalam seminar ini untuk mempresentasikan makalah dan berdiskusi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan di bidang seni dan media.
Baca juga: Telan Biaya Rp 9 Miliar, Proyek Jembatan Sanggrahan dan Kalijogo Sleman Ditarget Rampung April 2022
Sementara itu, secara kelembagaan, baik itu FSMR ISI Yogyakarta maupun institusi lain yang menaungi para presenter juga akan mendapatkan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam pelaksanaannya, seminar ini akan dibagi menjadi beberapa sesi secara paralel dengan pemakalah yang akan mempresentasikan makalahnya berdasarkan tema tertentu.
Tema-tema tersebut adalah Dialektika Seni dan Media; Seni dan Masyarakat; serta Seni, Komunikasi dan Media Pembelajaran.
Enam makalah terbaik akan diterbitkan oleh jurnal-jurnal yang dinaungi oleh FSMR, ISI Yogyakarta dan terindeks Sinta, misalnya Rekam: Jurnal Fotografi, Televisi, dan Animasi yang terindeks Sinta 2. Sedangkan makalah lain akan diterbitkan dalam sebuah prosiding yang ber-ISBN.
"Diharapkan seminar ini akan semakin memperluas khazanah keilmuan para akademisi," pungkasnya. (Han)