Andalkan Aplikasi Sugeng Rawuh, Pembatasan Waktu Kunjungan di Malioboro Segera Diterapkan 

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bakal menerapkan aplikasi 'Sugeng Rawuh' untuk skrining  pengunjung di kawasan Malioboro, mulai akhir pekan nanti.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Azka Ramadhan
DOKUMENTASI Suasana kawasan Malioboro yang tampak dipadati wisatawan pada Minggu (10/10/2021) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bakal menerapkan aplikasi 'Sugeng Rawuh' untuk skrining  pengunjung di kawasan Malioboro, mulai akhir pekan nanti.

Dengan begitu, pembatasan waktu kunjungan selama dua jam maksimal, otomatis siap dilangsungkan. 

Alhasil, wisatawan yang berkeinginan mengunjungi pusat perekonomian kota pelajar pada libur Sabtu, dan Minggu nanti, wajib mengunduh aplikasi ini, melalui Play Store, maupun App Store di gawai masing-masing. 

Baca juga: Polres Klaten Amankan Terduga Pelaku Terkait Ibu Muda di Klaten Meninggal Setelah Minum Air Beracun

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, langkah tersebut ditempuh, seusai melaksanakan evaluasi keramaian selama weekend silam.

Ia pun berharap, dengan membatasi waktu kunjung pelancong, beban yang harus ditanggung Malioboro pun dapat berkurang. 

"Sabtu dan Minggu kemarin (wisatwan yang datang) cukup besar. Jadi, kita akan terapkan berbagai macam ketentuan, termasuk aplikasi yang mengatur dua jam waktu kunjung Malioboro, dan tiga jam parkir. Kemungkinan mulainya weekend ini," ungkapnya, Selasa (2/11/2021). 

Heroe menandaskan, sejatinya Pemkot Yogyakarta sudah menerjunkan tim untuk melakukan penguatan, terhadap pengawasan pengunjung di Malioboro.

Walau begitu, ia mengakui, karena antusiasme wisatawan yang begitu tingginya, kerumunan pun sulit dipecahkan. 

"Harus diakui, Sabtu dan Minggu kemarin sangat besar pengunjung di Malioboro. Maka perlu upaya-upaya lain, ya, agar kondusifitas kesehatan ini bisa tetap terjaga, seiring pertumbuhan ekonomi penduduk," ujarnya. 

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut menyampaikan, pihaknya harus mengembangkan aplikasi sendiri, lantaran Malioboro sampai sejauh ini tak kunjung memperoleh QR Code PeduliLindungi.

Padahal, animo wisatawan sudah tidak dapat terbendung. 

Baca juga: Rekomendasi 5 Resto Makanan Korea Murah dan Terkenal di Jogja

"Lagipula, PeduliLindungi tidak bisa membatasi waktu kunjungan dua jam, dan tiga jam parkir. Kita sebenarnya, memakai aplikasi 'Sugeng Rawuh' di Malioboro itu untuk mengatur pembatasan waktu," kata Heroe. 

Lebih lanjut, dijelaskannya, 'Sugeng Rawuh' yang sempat diupayakan bisa diakses lewat Jogja Smart Service (JSS), rupanaya urung terealisasi. Sehingga, 'Sugeng Rawuh' sampai saat ini masih jadi aplikasi sendiri. 

"Kemarin di Malioboro sebenarnya pengunjung di setiap zonanya sudah kita batasi. Tapi, karena ada perubahan, ya, terkait pengelolaan, sehingga aplikasi 'Sugeng Rawuh' itu yang bakal dipakai," pungkas Wawali. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved