Begini Cara Meredam Amarah dalam Islam
Marah adalah luapan emosi yang bisa terjadi pada diri tiap orang. Berikut adalah tips untuk mengontrol amarah yang diajarkan Rasulullah.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Marah adalah luapan emosi yang bisa terjadi pada diri tiap orang.
Marah dapat mendorong perilaku-perilaku negatif, yang tentunya bakal disesali nantinya.
Marah juga dapat berdampak negatif pada jantung.
Saat marah, terjadi perubahan fisiologis seperti meningkatnya hormon adernalin yang bakal mempengaruhi kecepatan detak jantung dan menambah penggunaan oksigen.
Hal itu akan memaksa jantung memompa darah lebih banyak sehingga bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Bahkan, kemarahan bisa memperpendek umur bila terjadi berulang-ulang.
Nabi Muhammad SAW memberi perhatian penting terhadap masalah ini.
Beliau bersabda, “La taghdob walakal Jannah (janganlah marah maka bagimu surga)”.
Rasulullah juga bersabda, “Sesungguhnya orang yang kuat bukan orang yang unggul dalam bergulat, melainkan orang yang mampu menguasai dirinya saat marah.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Ada satu doa yang diajarkan Rasulullah untuk meredam amarah, yaitu:
Allâhummaghfirlî dzanbî, wa adzhib ghaizha qalbî, wa ajirnî minas syaithâni.
Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.”
Berikut adalah tips untuk mengontrol amarah yang diajarkan Rasulullah:
1. Membaca Ta’awudz
Dari sahabat Sulaiman bin Surd, beliau menceritakan, "Suatu hari saya duduk bersama Rasulullah SAW. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah bersabda: "Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta'awudz: A-'uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).