Melihat Persiapan Yogya, Bantul, Sleman, Kulonprogo, dan Gunungkidul Membuka Wisata di Masa Pandemi

Berbagai obyek wisata di DIY mulai dibuka. Pembukaan obyek wisata ini dibarengi dengan berbagai penyesuaian sehingga aman di masa pandemi ini

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Suasana Pantai Baron di Gunungkidul saat hari pertama pembukaan wisata dengan Uji Coba Terbatas, Rabu (20/10/2021) lalu. 

Sama seperti tempat wisata lainnya, Gunungkidul pun memberlakukan kapasitas wisatawan sebanyak 25 persen.

Para wisatawan juga wajib menerapkan protokol kesehatan, menggunakan aplikasi Peduli Lindungi, serta adanya penerapan ganjil-genap mulai Jumat pukul 12.00 sampai dengan Minggu pukul 18.00 WIB.

"Yang jelas di tanggal ganjil hanya boleh kendaraan dengan plat nomor ganjil yang masuk wisata. Hal sama berlaku saat tanggal genap," kata Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Martinus Sakti, Jumat (22/10/2021).

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Harry Sukmono menyampaikan setidaknya ada empat titik lokasi pemeriksaan kendaraan ganjil-genap tersebut.

Pemeriksaan kendaraan pribadi akan dilakukan di dekat pos tempat pemungutan retribusi (TPR) wisata.

Sedangkan untuk bus wisata dilakukan di Rest Area Bunder, Terminal Bus Dhaksinarga Wonosari, dan Terminal Bus Semin.

Kendaraan yang tidak lolos dari aturan ganjil-genap akan langsung diputar balik arah.

Obyek Wisata di Sleman

Sebanyak 11 obyek wisata di Kabupaten Sleman juga sudah melakukan ujicoba pembukaan secara terbatas. Ke-11 tempat wisata itu meliputi Candi Banyunibo; studio alam Gamplong; Taman Kaliurang; Desa Wisata Grogol; Museum Ullen Sentalu; Agro Wisata Bhumi Merapi; Monumen Jogja Kembali; Kalikuning Park Plunyon; Museum Gunung Merapi; Desa Wisata Karangtanjung serta Jogja Bay.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono, mengatakan ke-11 obyek wisata itu sudah diperboleh buka kapan pun begitu mereka siap. "Asalkan sesuai dengan Instruksi Bupati," katanya, Kamis (21/10/2021).

Meski begitu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu euforia dalam menyikapi penurunan level PPKM, maupun turunnya angka penularan covid-19.

Imbasnya, bisa saja masyarakat menjadi abai dan tidak disiplin dalam penerapan protokol kesehatan lantaran terlalu senang dengan turunnya level PPKM. Namun di balik itu, ada bahaya yang mengintai yakni potensi naiknya kembali angka penularan covid-19.

Bersamaan dengan itu, Pemkab Sleman terus menggenjot capaian vaksinasi.

Hingga pekan ketiga bulan Oktober sudah mencapai 83,9 persen, dan dosis kedua 60 persen.

Guna mengejar target seratus persen tervaksin di Bulan November, maka program sweeping dengan menyisir warga yang belum vaksin bakal dijalankan. Program ini bekerjasama dengan organisasi perangkat daerah (OPD). 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved