Jubir Presiden : Presiden Jokowi Tengah Menimbang Calon Panglima TNI, Kita Tunggu Saja

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun mulai 1 November 2021 mendatang, atau tinggal 15 hari lagi.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Aiman/Kompas TV
Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono. Dua kandidat calon Panglima TNI 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun mulai 1 November 2021 mendatang, atau tinggal 15 hari lagi.

Namun hingga saat ini, Presiden Jokowi belum memutuskan siapa yang akan diusulkannya untuk menjadi calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.

Surat presiden (Surpres) soal calon Panglima TNI hingga saat ini belum dikirimkan ke DPR.

Kabar terbaru, Presiden Jokowi saat ini tengah menimbang sosok yang akan dipilihnya untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal HadiTjahjanto.

Setelah calon Panglima TNI dipilih, Presiden Jokowi akan segera mengirimkan Surpres ke DPR.

Kabar mengenai pemilihan calon Panglima TNI ini disampaikan oleh Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman baru-baru ini.

Dikutip Tribunjogja.com dari Surya.co.id, Fajroel meminta masyarakat untuk bersabar menunggu keputusan Presiden Jokowi soal calon Panglima TNI.

"Kita bersabar saja, tetapi Presiden pasti akan mengambil keputusan yang terbaik," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/10/2021).

Saat ini ada dua kandidat kuat calon Panglima TNI, yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.

Fajroel menjelaskan, proses pergantian pimpinan tertinggi di tubuh TNI bakal mengikuti peraturan perundang-undangan.

Saat ini Presiden terus menyiapkan langkah-langkah menuju pergantian Panglima TNI.

"Sudah disampaikan oleh Pak Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara) bahwa persiapan ke arah sana sedang dilakukan," kata Fadjroel.

"Jadi saya pikir kita menunggu saja hak prerogatif Presiden ini pada waktunya akan beliau sampaikan," ucapnya.

Adapun hingga saat ini pihak DPR belum menerima surat presiden (surpres) terkait pergantian Panglima TNI.

Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Meutya Hafid mengaku pihaknya masih terus menunggu.

Meutya memprediksi, Presiden hanya akan mengirim satu nama calon pengganti Hadi Tjahjanto.

Prediksi itu muncul dari pengalaman fit and proper test calon panglima TNI sebelumnya, di mana Presiden hanya menyodorkan satu nama saja.

"Biasanya sih kalau di Komisi I, calon tunggal ya," kata Meutya di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (18/10/2021).

Sementara itu, Wapres Maruf Amin justru mengisyaratkan nama KSAL Laksamana TNI Yudo Margono yang bakal menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI.

Baca juga: Survei Setara Institute Soal Calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa Ungguli Kandidat Lainnya

Baca juga: Selain Calon Panglima TNI, KSAD Jenderal Andika Perkasa Disebut-sebut Jadi Kandidat Kepala BIN

Nama Laksamana TNI Yudo Margono bahkan sempat disebut sebagai Panglima TNI oleh Maruf Amin.

Maruf Amin menyampaikan itu di saat menghadiri vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten.

"Hari ini saya hadir di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten untuk mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan oleh TNI Angkatan Laut bersama dengan pemerintah daerah,"

"Dan ada Bapak Panglima hadir di sini. Eh, Bapak KSAL," ujar Ma'ruf dalam sebuah video yang beredar.

Setelah Ma'ruf Amin menyebutkan KSAL Yudo Margono sebagai Panglima TNI, Juru bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi yang ikut hadir dalam acara itu menimpali pernyataan Ma'ruf Amin. "Doa itu, Pak," ujarnya.

Belakangan, Masduki mengklarifikasi bahwa pernyataan Ma'ruf hanya salah ucap biasa dan meminta tak dianggap serius.

Meski demikian, 'salah ucap' Wapres tersebut, oleh banyak pihak, bisa diartikan sebagai indikasi kuat tentang siapa yang bakal dipilih Jokowi menjadi panglima TNI.

Lalu, bagaimana sikap Laksamana TNI Yudo Margono terkait calon panglima TNI?

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memilih enggan berspekulasi jauh terkait isu calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dia tidak tahu pasti siapa Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang segera pensiun.

“Mbok ya sabar..” kata Yudo saat ditemui di atas kapal KRI Bung Tomo-357, JICT, Jakarta Utara, Senin (18/10/2021).

Yudo tidak mau mengomentari rumor Panglima TNI meski di berbagai kesempatan pertanyaan ini selalu ditanyakan awak media.

Dia menegaskan hal itu sepenuhnya menjadi keputusan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Jabatan Panglima TNI merupakan hak prerogatif dari Presiden.

“Saya sudah katakan tadi mbok sabar,” ucap Yudo menegaskan pernyataannya.

Yudo menyatakan bahwa sebagai seorang prajurit ia harus siap untuk menjalankan tugas yang diberikan kepada negara.

Bukan hanya dirinya, tetapi seluruh prajurit harus siap.

“Jangankan saya, semua prajurit yang KLD (Klasi Dua) itu kalau ditanya siap tidak melaksanakan tugas, pasti siap,” tutur Yudo.

Menurutnya, ada konsekuensi yang harus diterima prajurit jika menolak menjalankan tugas.

“Kalau tidak siap, nyebur laut dia. Pasti siap. Jadi semua prajurit, bukan saya saja. Anda tanya siap melaksanakan tugas, siap pasti," kata Yudo lagi.

Sebagaimana diketahui, pada November nanti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memasuki masa purna tugas. Berdasarkan Pasal 53 UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI yakni 58 tahun adalah batas usia untuk pensiun bagi perwira TNI.

Sesuai Pasal 13 ayat (5) dan ayat (6) UU TNI, Presiden akan mengajukan satu nama calon Panglima TNI untuk menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kelayakan di DPR (DPR).

Merujuk Pasal 13 ayat (4) UU TNI disebutkan bahwa jabatan Panglima TNI sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dijabat secara bergantian oleh seorang Perwira Tinggi aktif dari masing-masing Angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI.

Terdapat tiga nama yang memenuhi syarat sebagai kandidat Panglima TNI berikutnya menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Selain KSAL Laksmana TNI Yudo Margono, ada juga Jenderal TNI Andika Perkasa yang kini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Marsekal Fadjar Prasetyo sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). (*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved