Anak Dengan HIV/AIDS Asal Berbah Kesulitan Cari Panti Asuhan, Ini Respon JIP DI Yogyakarta
Sebagian besar panti asuhan khusus anak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum siap menerima Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA).
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebagian besar panti asuhan khusus anak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum siap menerima Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA).
Padahal anak-anak yang telah positif HIV/AIDS tersebut sangat membutuhkan penanganan, sebab rata-rata mereka terlantar atau tidak diurus keluarganya.
Sekretaris Jaringan Indonesia Positif (JIP) DIY, Magdalena Diah Utami mengatakan, masih banyak pengurus panti asuhan yang enggan menerima anak dengan HIV/AIDS.
Satu di antara contoh, Magda menceritakan nasib seorang anak dengan HIV/AIDS asal Berbah, Kabupaten Sleman.
Baca juga: Cerita Perjuangan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Yogyakarta Untuk Mengakses Vaksin Covid-19
Anak tersebut menurutnya sangat membutuhkan penanganan, baik itu suplai obat maupun dukungan moral dan tempat tinggal.
Berdasarkan pertemuan dengan Dinas Sosial (Dinsos) DIY maupun Dinsos Kabupaten/Kota, dijelaskan olehnya pihak Dinsos DIY telah berkoordinasi dengan Dinsos Sleman.
Selain itu mereka juga sudah melayangkan perhatian kepada Balai Rehabilitasi Sosial Perempuan dan Anak (BRSPA)
"Hasil koordinasi dengan BRSPA lagi-lagi kami terbentur dengan regulasi yang jelehi (sulit) yang mengotakan penanganan masalah sosial yaitu UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah," katanya, saat dikonfirmasi, Rabu (20/10/2021)
Di dalam UU tersebut dijelaskan, untuk penanganan HIV/AIDS menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Baca juga: Penderita HIV/AIDS Aman Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Penjelasannya
Dengan ketentuan itulah, pemerintah daerah dinilai kurang sigap dalam memberikan penanganan terhadap para survivor (sebutan ODHA).
"Mereka kalau tidak patuh akan menjadi masalah terus menerus disaat ada pelaksanaan audit jelehi pokoknya," jelas Magda.
Magda mengakui butuh usaha yang besar untuk menyatukan visi bagi para pengurus panti asuhan agar bisa menerima ADHA.
Oleh sebab itu dirinya berharap pemerintah DIY segera mengambil langkah untuk memulai pelayanan ADHA didalam panti asuhan.( Tribunjogja.com )