Maulid Nabi, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ajak Umat Muslim Pahami Tiga Hal

eski pandemi Covid-19 masih belum usai, akan tetapi semangat merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW tetap terasa khususnya bagi umat Islam di dunia.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski pandemi Covid-19 masih belum usai, akan tetapi semangat merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW tetap terasa khususnya bagi umat Islam di dunia. 

Menyambut Hari Maulid Nabi yang jatuh pada 12 Rabiul Awwal, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak umat Islam untuk menampilkan teladan utama atau uswah hasanah yang terkait dalam tiga konteks.

“Pertama untuk memperpendek, meminimalisasi bahkan menghilangkan kesenjangan antara nilai agama yang serba baik, serba benar, serba utama dengan praktek kehidupan nyata yang seringkali berbeda dari nilai-nilai yang telah diajarkan agama,” pesan Haedar, melalui keterangan resminya, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Penjelasan Apa Itu Mimpi Menurut Sudut Pandang Alquran dan Hadis

“Dan praktek itu bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, namun juga dalam praktek kehidupan politik, ekonomi, budaya dan kehidupan yang lebih luas di mana agama menjadi sumber nilai yang utama,” imbuhnya.

Kedua, Haedar berpesan agar umat Islam memperhatikan bahwa di tengah majunya penguasaan teknologi, kehidupan politik, ekonomi dan budaya modern ternyata juga menyisakan krisis moral, krisi perilaku, krisis keteladanan dan berbagai kekerasan atas nama apapun.

“Maka seyogyanya umat beragama khususnya kaum muslim untuk menghadirkan alam pikiran, sikap, dan tindakan yang mampu menjadi solusi atas berbagai problem kehidupan yang bersifat krisis tersebut,” kata Haedar.

“Jadikan Islam dan figur Nabi Muhammad sebagai role model untuk menghadirkan kehidupan yang lebih beradab, lebih bermoral, lebih menjunjung tinggi nilai-nilai utama, menyebar perdamaian, persatuan sekaligus mencegah segala bentuk permusuhan, kebencian, kekerasan, keretakan dan hal-hal yang membuat suatu bangsa akan jatuh,” ingatnya.

Baca juga: PPKM di DI Yogyakarta Turun ke Level 2, Pembukaan Wisata Gunungkidul Menunggu Instruksi Resmi

Ketiga, Haedar berpesan secara umum agar bangsa Indonesia yang sejatinya berbasis pada kebudayaan luhur mampu mewujudkan cita-cita luhur untuk membangun kehidupan yang lebih baik.

“Yaitu kehidupan yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa,” pesannya.

“Saya percaya bahwa peringatan kelahiran Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam selalu menjadi sumber nilai kebaikan, keutamaan dan keluhuran hidup kita bersama,” harapnya. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved