Pameran Jogja International Disability Arts Biennale 2021 Digelar di Galeri RJ Katamsi ISI Yogya
Pameran ini menunjukkan bahwa disabilitas pelaku seni juga mampu menembus sekat-sekat yang ada selama ini.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Pameran bagi pelaku seni rupa difabel yakni Jogja International Disability Arts Biennale 2021 diselenggarakan di Galeri RJ Katamsi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta mulai tanggal 18 sampai dengan 30 Oktober 2021 mendatang.
Adapun pembukaan pameran ini telah diselenggarakan pekan lalu, Jumat (15/10/2021), dihadiri oleh Rektor dan Jajaran Pimpinan ISI Yogyakarta, Bupati Bantul, Yeni Wahid, Rektor UIN Sunan Kalijaga serta tamu undangan lainnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan pameran ini menunjukkan bahwa disabilitas pelaku seni juga mampu menembus sekat-sekat yang ada selama ini.
Jajarannya pun secara bertahap dan sungguh-sungguh menghadirkan pemerintahan yang inklusif.
"Sejalan dengan hal itu, misi kami membuat Bantul yang layak anak, ramah perempuan, dan difabel. Pada hakekatnya seni adalah manifestasi kehidupan bangsa yang berbudaya dan sangat tinggi nilainya. Kesenian punya daya kemampuan yang luar biasa untuk mengasah logika dan retorika berpikir," kata Halim.
Melalui kegiatan seni, sambungnya, individu mengalami pengalaman penginderaan dan perenungan yang secara terpadu diwujudkan dalam ekspresi seni secara lisan, gerak, musik, maupun gambar.
"Seni mempunyai dampak positif, dari kegiatan seni bisa untuk mengasah dan menggali potensi, media ekspresi, serta sebagai media terapi," imbuhnya.
Dia berharap dengan pameran ini, maka semua orang bisa melihat jika seni dapat menjadi medium belajar bersama, saling peduli, dan menghargai proses.
Bersama melalui eksperimentasi, eksplorasi, kreasi, dan apresiasi bagi disabilitas pelaku seni.
Sekadar informasi, pameran Jogja International Disability Arts Biennale 2021 merupakan pameran yang memamerkan karya seni pelaku seni rupa difabel dari berbagai negara. Pameran seni rupa difabel ini rencananya akan dilaksanakan 2 tahun sekali.
Pelaku seni rupa difabel yang berpartisipasi dalam pameran internasional ini berasal dari negara-negara Asia, Afrika, Amerika dan Eropa.
Dalam pemeran ini dipamerkan 120 karya seni dan olahan digital dari pelaku seni rupa difabel yang berasal dari berbagai Negara.
Penyelenggaraan pemeran ini merupakan upaya untuk menyediakan ruang yang memungkinkan pelaku seni rupa difabel memamerkan karya seni yang dihasilkan.
Pada tahun 2021 Pameran Jogja International Disability Arts Biennale mengambil tema “Rupa Rima”.
Tema ini dipilih untuk menandai keberagaman dan kebebasan dalam berekspresi secara visual baik pilihan gaya dalam seni rupa, teknik, maupun ide para peserta yang mengikuti pameran ini.